• Home
  • Nasional
  • Perkuat Ekspor Indonesia ke Korea Selatan dalam IK-CEPA, Kemendag Terbitkan Permendag Nomor 57 Tahun 2022

Perkuat Ekspor Indonesia ke Korea Selatan dalam IK-CEPA, Kemendag Terbitkan Permendag Nomor 57 Tahun 2022

Image

Jakarta, ─ Menteri  Perdagangan  Zulkifli  Hasan  menyampaikan bahwa   Kementerian Perdagangan  telah  menerbitkan Peraturan  Menteri  Perdagangan  Nomor  57  Tahun  2022  tentang Ketentuan  Asal  Barang Indonesia  dan  Ketentuan  Penerbitan  Dokumen  Keterangan  Asal  untuk Barang Asal Indonesia Berdasarkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Pemerintah Republik   Indonesia   dan   Pemerintah   Republik   Korea   (Comprehensive   Economic   Partnership Agreement  Between  the  Government  of the  Republic  of  Indonesia  and  the  Government  of the Republic  of  Korea)’pada 16  Desember  2022. Permendag  tersebut  mulai  berlaku  pada 1 Januari 2023.

“Penerbitan Permendag Nomor 57 Tahun 2022 menandai kesiapan Indonesia dalam memanfaatkan fasilitasi ekspor dalam babak baru hubungan bilateral Indonesia dengan Korea Selatan.Para pelaku usaha   diharapkan   dapat   memanfaatkan   peluang   ekspor   dalam   kerangka   IK-CEPA   di   masa pemulihan  Covid-19  untuk  menggenjot  kinerja  perdagangan  Indonesia  dengan  Korea  Selatan, khususnya   dengan   memenuhi   ketentuan   asal   barang dan   tata   cara   pembuatan   Dokumen Keterangan Asal untuk barang ekspor asal Indonesia,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

IK-CEPA merupakan tonggak penting dalam hubungan ekonomi bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan. IK-CEPA telahditandatangani pada 18 Desember 2020 di Seoul, Korea Selatan.

“IK-CEPA  menunjukkan  komitmen  kedua  negara  untuk  saling  mempererat  hubungan  ekonomi  di tengah  situasi  ekonomi  global  yang  penuh  tantangan  dalam beberapa  tahun  terakhir,”tandas Mendag Zulkifli Hasan.

Direktur    Jenderal    Perdagangan    Luar    Negeri Kementerian    Perdagangan Budi    Santoso menyampaikan, Korea Selatanmerupakan  negara  tujuan  ekspor  non migas  yang  sangat  potensial bagi  Indonesia.

“IK-CEPA  akan  membawa  ekonomi  Indonesia  menjadi  lebih  kuat,  berdaya  saing, terbuka,  dan  semakin  menarik  bagi  investor  Korea  Selatan  dengan  menjadikan  Indonesia  sebagai production hubuntuk memasuki pasar kawasan dan dunia,” terang Budi.

Dengan Permendag  ini,  Indonesia bisa mengoptimalisasi pemanfaatan akses  pasar  untuk  95,5persen  pos  tarif  barang  Korea  Selatan dengan  pangsa  pasar  97,33persen.

“Dengan  Dokumen Keterangan  Asal  yang  diatur  dalam  Permendag  Nomor  57  Tahun  2022,  para  pelaku  usaha  dapat memperoleh manfaat dari pemberlakuan tarif preferensi untuk menekan  biaya produksi sehingga dapat meningkatkan daya saing industri dan menjadikan produk Indonesia lebih kompetitif melalui pemanfaatan preferensi. Dengan demikian, peluang pasar Korea dapat semakin dimaksimalisasi,”urai Budi.

Implementasi  perjanjian  kemitraan  ekonomi  dengan  pemerintah Korea Selatan  akan  memberi manfaat lebih bagi Indonesia diantaranya perluasan akses pasar dan akses produk barang dan jasa ke  Korea Selatan,  peningkatan produk  domestik  bruto  (PDB) dan  daya  saing  produk  Indonesia, penguatan industri dalam negeri, peningkatan arus investasi ke Indonesia, pengembangan kualitas sumber   daya   manusia   (SDM) untuk   mendukung   pemulihan   ekonomi   nasional   Indonesia pasca pandemi Covid-19, serta peningkatan neraca perdagangan Indonesia.

Budi berharap, para pelaku usaha termasuk usaha kecil dan menengah (UKM) dapat memanfaatkan perjanjian ini  untuk  memperolehfasilitasi  tarif  preferensi  tersebut  agar  produk  Indonesia  dapat semakin  kompetitif.

“Peluang ini harus dimanfaatkan seluruh pelaku usaha Indonesia,  termasuk UKM  untuk  menembus  pasar  Korea  Selatan  tanpa  bea  masuksehingga ekspornya  dapat  semakin meningkat,”pungkas Budi.

Pemerintah  Indonesia  telah  mengesahkan  perjanjian  IK-CEPA pada  27  September  2022 melalui Undang-Undang   Nomor   25   Tahun   2022   tentang   Pengesahan   Perjanjian   Kemitraan   Ekonomi Komprehensif    Antara    Pemerintah    Republik    Indonesia    dan    Pemerintah    Republik Korea (Comprehensive  Economic  Partnership  Agreement  Between  the  Government  of  the  Republic  of Indonesia and the Government of the Republic of Korea).

Total  perdagangan  Indonesia  dan  Korea  Selatan  pada  periode  Januari-Oktober  2022 tercatatsebesar USD 20,58miliar, meningkat 40,36persen dari nilai total perdagangan pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 14,66 miliar.

Pada periode Januari-Oktober 2022, ekspor dan impor Indonesia tercatat sebesar USD 10,65miliar dan USD 9,93miliar, sehingga memberikan surplus bagi Indonesia sebesar USD 712,3 juta.

Share

Perkuat Ekspor Indonesia ke Korea Selatan dalam IK-CEPA, Kemendag Terbitkan Permendag Nomor 57 Tahun 2022 – Media Daulat Rakyat