Media Daulat Rakyat

  • Home
  • Daerah
  • In Memoriam Arpan Bin Delahim (Kik Nobon) Mantan Pelatih Tim Sepak Bola Galanita Belitung
Image

In Memoriam Arpan Bin Delahim (Kik Nobon) Mantan Pelatih Tim Sepak Bola Galanita Belitung

Allahummaghfirlaha warhamha wa’aafihi wa’fu’anha. Innalillahi Wainnailaihi Rojiun

Keluarga besar Yayasan FKMB menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulang nya orang tua kami Arpan Delahim (Kik Nobon), Pada pukul 18.30 WIB, 30 Juni 2023 di Tanjungpandan, dalam usia 81 tahun

Arpan Bin Delahim salah seorang legenda pelatih sepak bola wanita Belitung, dilansir dari tulisan Subrata yang di muat di media online JabeJabe (https://www.jabejabe.co/legenda-nobon/ ), berikut kami kutip ulang tulisan yang di muat pada tanggal 15  Februari 2020

Bulan Februari, Sabtu siang (15/2/2020), Kik Dudung, Legendaris sosmed itu–yang diam-diam seringkali menginvasi Belitong, tiba di Tanjungpandan.

Sudah lama melihat ini, tulisan Percetakan Amora yang terpancang di tepi jalan, dan saat itu saya pun mampir di situ. Saya menunggu di teras dan tak menunggu lama. Bang Indra dan Kik Dudung pun datang.

Di tengah rumah, Seorang kakek (77 tahun/ saat tulisan ini di muat), mengenakan kain sarung dan kaos dalam putih tengah menonton televisi. Ia tengah berbaring di kursi panjang, tayangan berita virus corona begitu menyita perhatiannya.

Empat paragraf di atas adalah awal kronologi mengapa saya bertemu dengan Pak Arpan Delahim, seorang legendaris dunia persepakbolaan di Pulau Belitong. Bang Indra adalah anak bungsu Pak Arpan Delahim yang dikenal akrab semua usia oleh masyarakat Pulau Belitong yang menyebutnya dengan sapaan akrab, Nobon.

Dan demi menghormati sang legenda, karenanya saya meneruskan sapaan akrab pada tulisan ini dengan sebutan Nobon. Nobon adalah branded bagi sepak bola Belitong.

Nobon sangat familiar di kalangan masyarakat. Pria ramah kelahiran 1942 ini dikenal cepat beradaptasi dengan berbagai kalangan. Maklumlah beliau pelatih sepak bola. Komunikasi tentu menjadi hal utama, dan adaptasi juga salah satu kuncinya.

Mantan pelatih Galanita ini tetap prima di usia senjanya.

Dari sorot mata yang tegas, Nobon menceritakan perjalanan karirnya selama melatih dan menjadi pemain sepak bola. Raut kebanggaan terpancar di wajah keriput itu, bahwa dirinya pernah melahirkan pemain sepak bola Nasional Indonesia yang hebat.

Di masa keemasannya Nobon pernah membawa sepakbola putri Belitung berbicara di pentas nasional.

Nobon orang pertama yang menjadikan Putri Belitung disegani dalam kompetisi Galanita. Torehan prestasinya membawa Tim Putri Persibel menjadi juara 2 (dua) tingkat nasional pada tahun 2003. Kemudian juara 4 (empat) pada tahun 2004, dan masuk 6 (enam) besar pada tahun 2008.

Kejurnas Sepakbola Wanita U-19 ini bagaimana pun termasuk prestasi monumental di masanya.

Bahkan saat ini, pemain PS Putri Belitung memperkuat Tim Nasional Indonesia dalam Asian Games yang dilaksanakan di Korea, China dan Malaysia.

Siapa sangka, ayah dari lima anak ini masih melatih sepak bola. Ia sangat sehat, olahraga yang membuatnya seperti itu. Berulangkali menggunakan scoopy-nya, sendiri, untuk melatih di Belitung Timur. Sekarang pun masih.

Beliau juga tercatat pernah memberikan pelatihan di berbagai klub di Pulau Belitung. Diantaranya Payak, Sukadamai, Aik Asam. Batu Mana, Kembiri, Aik Gede, serta beberapa daerah lainnya.

Sampai saat ini beliau masih memiliki keinginan untuk memajukan sepak bola, khususnya Galanita. Bahkan dirinya sedang berupaya mencari sponsorship untuk mendukung niatnya tersebut.

“Kalau atlet (pesepakbola) wanita tidak plin-plan, kalau a maka a, dan b tetap b. Dalam politik pun seperti itu,” ujarnya.

Saya sendiri salut dengan dedikasi Nobon. Sejak tahun 1984, atau ketika istrinya meninggal dunia, Nobon menjadi single parent (orangtua tunggal) bagi kelima anaknya. Namun itu tidak menyurutkannya bagaimana membagi waktu dan tetap menghidupkan dunia persepakbolaan di Pulau Belitung, hingga ke kancah nasional.

Tak ada yang meragukan sosok Nobon, sehingga perlu mengumbar banyaknya prestasi yang sudah ia cetak satu per satu. Waktu sudah berbicara banyak tentangnya.

Waktu tak akan berbohong. Seperti wanita, kata Nobon. Hidup Galanita!

Artikel Terkait

Inshot 20250525 022118168

Rocky Gerung Sindir Dedi Mulyadi…

Pengamat politik Rocky Gerung kembali menjadi…

Inshot 20250525 020607971

PLN dan Pemkab Belitung Perkuat…

Belitung—PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah…

In Memoriam Arpan Bin Delahim (Kik Nobon) Mantan Pelatih Tim Sepak Bola Galanita Belitung – Media Daulat Rakyat