Badung, Bali, 21 September 2023 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), bersama SEAMEO QITEP in Science (SEAQIS) dan SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) menyelenggarakan acara “The International Seminar on Holistic Approaches to 21st Century Education: Fostering Literacy and Differentiated Learning” pada hari Senin, 18 September 2023 di Sakala Resort – Badung, Bali.
Seminar internasional ini melibatkan 400 peserta dari berbagai negara di Asia Tenggara yang mencakup para pendidik, mahasiswa, dan akademisi. Tujuan dari diadakannya seminar ini adalah untuk memberikan wawasan mendalam dan persiapan yang matang bagi para pendidik dan akademisi terkait dengan pendekatan holistik terhadap pendidikan abad ke-21, termasuk pengembangan literasi dan diferensiasi pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan, Kemendikbudristek, Nunuk Suryani menekankan bahwa dalam semangat menjalankan transformasi pendidikan, pihaknya mendorong terciptanya proses pembelajaran yang bermakna. “Penting bagi pendidik untuk mengenali (karakteristik) siswanya. Hal ini dapat membantu terciptanya pengalaman belajar yang berkesan bagi siswa,” tuturnya.
Nunuk Suryani mengatakan, SEAMEO QITEP in Language dan SEAMEO QITEP in Science telah dengan giat menyelenggarakan seminar untuk meningkatkan pendidikan sains dan bahasa di Indonesia. “Kami mengapresiasi dedikasi SEAMEO QITEP in Language dan SEAMEO QITEP in Science dalam upaya ini dan mendukung penuh kegiatan tersebut terus dilakukan. Saya mendorong diskusi yang produktif pada Governing Board Meeting ini,” ucapnya.
Seminar ini dibagi menjadi dua sub-tema dalam dua sesi paralel: “Enhancing Literacy through Language Teaching Transformation” dan “Enhancing Students’ Literacy through Differentiated Science Learning” dengan pembicara luar biasa dari berbagai negara di Asia Tenggara.
Setiap sesi paralel dibagi ke dalam dua ruangan. Dalam ruangan satu pada sesi paralel pertama, presentasi disampaikan oleh Asst Prof Dr Nirada Chitrakara (Thailand) dan Dr Rusmini binti Ku Ahmad (Malaysia). Materi yang disampaikan adalah Literacy Development through Language Education in their respective country.
Sementara itu, dalam ruangan dua, presentasi disampaikan oleh Lee Siew Lin (Singapura) dan Mohamad Irwan Shah bin Ladi (Brunei Darussalam). Lee Siew Lin memberikan materi tentang Best Practices for Differentiated Learning in Singapore, sementara Mohamad Irwan Shah bin Ladi berbicara mengenai topik Pedagogical Practices through a Coaching Programme in The Area of Differentiated Learning.
Sama halnya dengan sesi paralel satu, sesi paralel dua dibagi ke dalam dua ruangan. Dalam ruangan satu, presentasi disampaikan oleh Prof Dr Endry Boeriswati dan Sofie Dewayani Ph D. Dalam presentasinya, Prof Dr Endry Boeriswati menyampaikan materi tentang MBKM Implementation for Cultivating Competent and Globally Competitive Individuals. Sementara itu, Sofie Dewayani Ph D membagikan materi terkait Exploring Innovative Language Teaching Methods and Their Transformative Impact on Literacy.
Dalam ruangan dua, presentasi disampaikan oleh Dr I Made Alit Mariana dan Binar Kasih Sejati. Dalam presentasinya, Dr I Made Alit Mariana membagikan pengetahuan terkait Exploring Learning Theory and Teaching Learning Interaction: Meta-Analysis of Predictors to Develop Student Literacy. Sementara itu, Binar Kasih Sejati menyampaikan topik tentang Science Ecosystem for Literacy Booster material.
Selain presentasi dan diskusi, pameran pendidikan juga menjadi salah satu acara yang menarik dari seminar ini. Pameran pendidikan ini tidak hanya menjadi tempat untuk memamerkan ide-ide dan produk pendidikan, tetapi juga merupakan ajang yang memungkinkan untuk saling berbagi pengetahuan dan praktik terbaik sehingga dapat memperluas wawasan para peserta. (Tim SEAQiS, Editor: Denty)