pers-scaled.jpg
 20230731_193802.gif

Keberadaan Café/Diskotik “HW” yang dalam izin nya berstatus Restoran, beralih menjadi Café/Diskotik diwilayah “Dusun Ganse”, dan dalam NIB disebutkan berada di Danau Nujau, sedangkan Danau Nujau adalah nama lokasi “Cetak Sawah” di Dusun Ganse Belitung Timur, polemic yang tidak berkesudahan dan lemah nya “ketegasan” dari Pemda Belitung Timur untuk mengambil sikap atas lokasi Café HW yang berada bukan peruntukan, mengundang penggiat media sosial Belitung Akhlanudin yang terus menerus mengkritik hadir nya café remang-remang di wilayah Belitung Timur ini dengan share-shara tetap menginginkan agar di tanah melayu Belitung Timur tidak ada sifat café remang-remang serta penyakit sosial kemasyarakatan lainnya

Rio Novalta, Nizitizen  Belitung dengan tegas meminta agar pemda bersikap, untuk mencegah potensi konflik yang terjadi.

“Hal-hal  semacam ini, sejatinya tidak bisa terelakkan lagi, karena penyakit masyarakat seperti ini sudah menjadi ekses dalam peradaban yang semakin ‘bergerak maju’, hidup itu butuh keseimbangan, jika tempat ibadah untuk yg beriman selalu dibangun, jangan lupakan sebaliknya” Ujar Rio Novalta

Lebih lanjut Rio menyatakan karena manusia tak beriman juga akan selalu bertambah banyak, dan mereka perlu wadah untuk melampiaskan ketidak-berimanan mereka, siapa yang akan mengisi NERAKA jika semua manusia dan usaha ada dijalan kebaikan

“Yang palingg utama..tempatkan sesuatu pada tempat yang semestinya, semua berawal dari pemangku kepentingan yg mengawasi ketertiban perizinan, mulai dari tempat usaha, jenis usaha, amdal dan lain lain, kalau itu terkendali dan sesuai peruntukan.. semua akan bisa terkontrol, everybody happy” Imbuh Novalta

Dilain pihak aku Facebook KA Iwan Husdiantama merasakan keterkejutan dengan hadir nya café HW dan LC dari pekerja luar Belitung

“Astaghfirullah…..Semoga Bupati Belitung Timur peka akan pengaruhnya pada generasi mudak Belitong”tulis KA Iwan Husdiantama dalam komentar nya atas share fans page Akhanudin FKMB di Grup FB Forum Criisis Center Belitung

Indra Gunawan salah seorang penggiat Sosial Kemasyarakatan turut prihatin dengan keberadaan Café remang-remang tersebut akan menjadikan potensi persebaran HIV/AIDS

Dilansir dari media online Beltimnews.com,– Angka Penderita HIV/Aids di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) terbilang sangat mengkhawatirkan. Tercatat oleh Dinas Kesehatan 30 penderita di beberapa Kecamatan di Beltim dengan hasil sudah positif Aids.

Anggota Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) divisi pengelola HIV Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Beltim, Gunawan, mengungkapkan, penderita Aids di wilayah Beltim adalah laki-laki, perempuan, dan anak-anak.

“Jumlah yang tercatat untuk saat ini dalam artian rutin mengambil obat itu ada 30 orang, dengan penderita laki-laki, perempuan, dan anak-anak,” ujar Gunawan kepada Beltimnews.com, Jumat (5/8/2022).

Menurut Gunawan, dengan jumlah puluhan tersebut bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Beltim, angka tersebut terbilang sudah mengkhawatirkan.

“Untuk jumlah segitu, dibanding dengan porsi penduduk Beltim sudah mengkhawatirkan ya, itu angka yang tercatat di kami dan terdeteksi. Sedangkan di luar sana kita tidak tahu seberapa banyaknya,” katanya.

Gunawan menjelaskan, untuk penanganan bagi penderita yang sudah terdeteksi akan dilakukan pemeriksaan lanjutan barulah akan dikasih obatnya secara rutin.

Terkait pemberian obat, lanjut Gunawan, biasanya akan diberikan perjanjian dengan pasien jangan sampai obat terbuang percuma karena obatnya terbilang mahal dan faktor kedua resisten terhadap pemberian obat lini pertama.

About Post Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *