Jakarta: Kepolisian Republik Indonesia (Polisi) mencatat peredaran berita hoaks di media sosial (medsos) mengalami penurunan. Hal itu disampaikan Kabaharkam Komjen (Pol) Fadil Imran.
Fadil memastikan, Polri akan terus menjaganya sampai Pemilu 2024 selesai. “Volume berita-berita hoaks sekarang sungguh-sungguh jauh penurunannya,” kata Fadil dalam keterangan persnya, di Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Fadil membandingkan, penurunan informasi hoaks itu, ketika Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2017 berlangsung. Di mana pada tahun tersebut, penyebaran hoaks di masyarakat sangat masif.
“Ketika saya menjadi Direktur Siber di tahun 2018, dimulai dari Pilkada Gubernur DKI, (hoax) luar biasa itu. Namanya polarisasi berita yang sengaja disemburkan, khususnya terkait dengan agama dan suku, aseng dan asing itu luar biasa,” katanya, mengungkapkan.
Meski demikian, Fadil merasa bersyukur, saat ini masyarakat Indonesia memiliki pemikiran yang lebih rasional di ruang digital. Polri pun kini, memiliki teknologi canggih untuk mendeteksi hoaks.
“Jejak digital sekarang dan kemampuan investigasi yang dimiliki kepolisian the best di Asia Tenggara. Jadi jangan coba-coba memproduksi hoaks karena pasti ketahuan,” ujar Fadil.