
Masuknya Project Kuiper milik Amazon ke Indonesia bukan sekadar investasi bisnis. Lebih dari itu, kehadiran jaringan satelit ini dinilai membawa manfaat strategis bagi pembangunan infrastruktur digital, pemerataan akses internet, hingga penciptaan lapangan kerja di Tanah Air.
Menurut pengamat teknologi informasi dari ICT Watch, Ari Supriyanto, layanan internet berbasis satelit orbit rendah seperti Kuiper sangat relevan bagi wilayah-wilayah di Indonesia yang sulit dijangkau oleh kabel fiber optik.
“Bayangkan potensi digitalisasi desa-desa di Papua, Nusa Tenggara, atau Kalimantan pedalaman. Kuiper bisa jadi solusi nyata,” ujar Ari.
Tak hanya itu, pembangunan enam stasiun gateway di beberapa lokasi akan membuka peluang kerja teknis dan non-teknis, serta mendorong transfer teknologi dari perusahaan global ke sumber daya lokal.
Pemerintah juga berharap persaingan antara Kuiper dan Starlink milik Elon Musk dapat menciptakan ekosistem digital yang sehat dan kompetitif. Dengan lebih banyak pilihan penyedia layanan, masyarakat diharapkan dapat menikmati layanan internet cepat dengan biaya yang lebih terjangkau.
Amazon sendiri menargetkan investasi jangka panjang hingga Rp 1,4 triliun pada 2035, dengan fokus pada penguatan infrastruktur digital dan layanan berbasis cloud di Indonesia.