Pangklpinang: Ketua Presidium Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Muhtar Motong meminta Gubernur Babel Hidayat Arsani dan Wakil Gubernur Hellyana dapat membenahi tata kelola pemerintahan khususnya di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel.
“Gubernur harus mempersiapkan aparatur yang berkualitas dalam mengelola pemerintahan ini,” kata Muhtar, Jumat (25/4/2025).
Anggota DPRD Provinsi Babel ini mengatakan setelah mendengar pidato pertama Gubernur Hidayat Arsani dalam paripurna istimewa senin kemarin, harapannya jelas harus optimis karena Gubernur Hidayat merangkul semua elemen masyarakat.
Oleh karena itu, kata dia, gubernur dan wakil gubernur harus berupaya bagaimana mengangkat kembali marwah pemerintah dan bagaimana membangkitkan kekuatan ekonomi rakyat Bangka Belitung.
“Hal utama yang saya sarankan untuk Gubernur Hidayat Arsani, benahilah tata kelola pemerintahan karena selama ini jauh dari kata baik. Salah satunya masih banyak kekosongan kepala Dinas yang belum terisi,” ujarnya.
Selain itu Muhtar juga menyarankan jika ada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tidak efisien dan kurang dirasakan manfaatnya, maka perlu dirampingkan atau di pisah, contoh seperti Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga itu perlu dipisahkan.
“Bangka Belitung fokus pariwisata, tapi disitu ada olahraga dan pemuda juga. Jadi jangan dicampur jika ingin fokus dan berharap pariwisata kita maju,” katanya.
Terpisah, Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya mendorong adanya penataan reformasi dan birokrasi (RB) di lingkungan Pemprov Babel.
“Reformasi birokrasi yang menurut pandangan kita perlu penyegaran, karena indikasi APBD kita tidak baik-baik saja, jadi ini ada peranan teman-teman SKPD tersebut. Karena tidak mampu mendongkrak, tidak mampu melobi dana-dana APBN,” kata Didit.
Didit yakin, Gubernur dalam melakukan penataan reformasi birokrasi dengan objektif. Selama ini, menurut Didit, dalam proses mutasi dan rotasi karena keterbatasan kewenangan sosok Penjabat Gubernur.
“Saya yakin beliau objektif, karena saya yakin beliau tidak pendendam, akan tetapi ada oknum-oknum ASN yang ingin balas dendam, saya yakin pak Dayat bisa menjaring masukan-masukan. Dari dahulu kita memang harus rotasi dan mutasi tapi terbatas karena hanya Pejabat Gubernur, sekarang defenitif tidak ada alasan bagi Gubernur (tidak mutasi dan rotasi),” ucapnya.
sumber: KBRN RRI Sungai Liat