Santo yang menderita ODGJ ditemukan dalam kondisi memprihatinkan, pakaian kotor, tubuh tak terurus, dan aroma menyengat di rumah kosong Jl. A Yani Tanjungpandan Belitung (24/4/2025)
Proses evakuasi Santo tidak mengalami kendala, dan Santo masih bisa berkomunikasi ketika dijemput petugas dari dinas sosial Kabupaten Belitung
Tim gabungan juga mengevakuasi ibu Santo yang berada di perempatan Jalan Pemuda, kondisinya serupa, tanpa perlawanan dan langsung mengikuti arahan untuk masuk ke ambulans.
Ibu dan anak ini kemudian dibawa ke RSUD dr. H. Marsidi Judono dan ditempatkan di Ruang Kembilik
Santo diketahui pernah menjalani perawatan di Panti Bina Laras Belitung Timur.
Selama dua tahun, kondisinya sempat membaik, namun setelah dipulangkan ke keluarga, kondisinya kembali menurun hingga kembali ke jalanan
Pihak keluarga mengaku kesulitan melakukan pengawasan penuh. Santo sering keluar rumah diam-diam di tengah malam.
Sementara itu Kabid Rehabilitasi Dinas Sosial Belitung, Mukromi, mengatakan bahw keterbatasan tempat penampungan menjadi kendala utama. Menurutnya, ODGJ membutuhkan kontrol dan pengobatan rutin, serta dukungan keluarga.
Demikian juga penanganan terhadap ibu Santo jumengalami hambatan, karena termasuk lansia, ia tidak bisa dirawat di panti ODGJ.
Pun demikian panti lansia tidak dapat menerima lansia dengan gangguan jiwa.
Dilematis kasus Santo dan ibunya mencerminkan tantangan dalam penanganan ODGJ di daerah, khususnya terkait fasilitas dan dukungan jangka panjang.