Kebun Bunga
ESu
Lah
Kenapa kebun bunga
seindah ini
aneka bunga mekar
mewangi
kok satwanya
makin berkurang
Kemana
para tukang kebun
yang biasa merawat
bunga-bunga
Tak ada lagi capung
Apalagi kunang-kunang
jenis burungpun
semakin berkurang
Apa udara di sini
sudah tak nyaman
tak ada kesejukan
Bedalah
dengan kebunku
yang masih banyak
alang-alang
rumput liar
dan pohonpun
tak beraturan
Di sini aku masih
mendengar kacau burung
masih ada capung
dan kupu-kupu
berterbangan
Ah lihat
masih ada tupai
lelompatan
serangga serangga kecil
saling bermesraan
sarang semut juga ada
Ada juga kolam ikan
Aku iri
Pada kebun bungamu
namun istriku
mengingatkanku
“Biarkan kebun kita
tumbuh alami
cukup kau tambah
saung-saung
dan kau pagari
mata air itu”
Angin pagi
berembus segar
mentari sudah naik
sepenggalah
Duha dulu yuk
Kali Adem
Mei 2025
- DR. H. Edy Sukardi, M.P.d, Rektor Universitas Muhammadiyah Bogor Raya
- Sastrawan Indonesia

