Media Daulat Rakyat

  • Home
  • Nasional
  • Dari Barak ke Liang Lahat: Kematian Prada Lucky yang Mengguncang
Inshot 20250810 015458599

Dari Barak ke Liang Lahat: Kematian Prada Lucky yang Mengguncang

Inshot 20250810 015458599

Kupang, NTT — 10 Agustus 2025 Pemakaman Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) di TPU Mapoli, Kupang, bukan sekadar prosesi militer. Ia menjadi panggung amarah dan tuntutan keadilan dari keluarga yang merasa anaknya bukan gugur sebagai prajurit, melainkan tewas dalam pembantaian.

“Kalau anak kami gugur di medan juang, tentunya kami akan menangis kegirangan. Tapi anak kami meninggal dalam pembantaian,” kata Otniel, perwakilan keluarga, saat menyampaikan pidato di depan ribuan pelayat.

Prada Lucky, anggota Yonif 743/PSY, ditemukan meninggal dunia pada 7 Agustus 2025. Keluarga mengungkap bahwa tubuh Lucky penuh luka lebam dan bekas pukulan. Menurut kesaksian ibunda, Sepriana Paulina Mirpey, Lucky sempat melarikan diri dari barak dan mengadu kepada ibu angkatnya sebelum dijemput kembali oleh rekan-rekannya.

“Dia bilang, ‘Mama, saya tidak tahan. Saya dipukul terus.’ Tapi malam itu dia dijemput lagi. Besoknya, kami dapat kabar dia sudah meninggal,” ujar Sepriana sambil menangis.

Keluarga menduga kuat bahwa kematian Lucky bukan akibat kecelakaan atau sakit, melainkan penganiayaan sistematis oleh seniornya. Mereka menyebut para pelaku sebagai “preman berseragam” yang merusak nama baik TNI.

Komandan Brigade Infanteri 21/Komodo, Letkol Inf Agus Ariyanto, membenarkan bahwa Prada Lucky meninggal dunia dan menyatakan bahwa proses hukum sedang berjalan. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi mengenai jumlah tersangka atau pasal yang dikenakan.

Pihak keluarga menuntut transparansi dan akuntabilitas penuh dari institusi TNI. Mereka meminta agar kasus ini tidak ditutup-tutupi dan pelaku dihukum setimpal.

“Kami tidak ingin anak kami hanya jadi angka statistik. Kami ingin keadilan. Kami ingin institusi ini bersih dari kekerasan,” tegas Otniel.

Jenazah Prada Lucky dimakamkan dengan upacara militer, lengkap dengan tembakan salvo dan penghormatan terakhir dari rekan-rekan prajurit. Namun, di balik seremonial itu, tersimpan luka yang dalam bagi keluarga dan masyarakat yang menyaksikan.

Pemakaman ini menjadi simbol perlawanan terhadap budaya kekerasan dalam institusi. Di tengah isak tangis, terdengar suara-suara yang menuntut reformasi dan perlindungan bagi prajurit muda.

Catatan Redaksi

Kasus Prada Lucky membuka kembali perdebatan tentang kekerasan dalam barak militer dan perlunya reformasi internal. Laporan ini akan terus diperbarui seiring perkembangan penyelidikan.

Artikel Terkait

Inshot 20251107 211336653

Mimpi dari Kota Kecil: Fathan…

Intisari Berita Manggar, Belitung Timur –…

Inshot 20251107 203824605

Bupati Belitung Lepas Peserta Lari…

Intisari Berita: Tanjungpandan, 6 November 2025…

Inshot 20251107 202419740

Syamsir Pimpin Upacara Pembukaan Perkemahan…

Intisari Berita Belitung, 6 November 2025…

Dari Barak ke Liang Lahat: Kematian Prada Lucky yang Mengguncang – Media Daulat Rakyat