BELITUNG — Pemutaran spesial film Pengin Hijrah di bioskop NSCX Meirobie Belitung menjadi momen istimewa bagi masyarakat setempat.
Film yang menampilkan keindahan alam Pulau Belitung ini diproduksi oleh putra daerah, Budi Yulianto, yang juga bertindak sebagai eksekutif produser.
Budi menyampaikan bahwa pemutaran khusus di Belitung dilakukan sebagai bentuk kebanggaan dan promosi terhadap kampung halamannya, sebelum film tersebut tayang serentak secara nasional pada 30 Oktober 2025.
“Saya orang Belitung, saya asli Belitung. Kenapa film ini ditayangkan di Belitung? Karena memang diproduksi oleh produser yang berasal dari Belitung,” ujar Budi Yulianto, Sabtu (4/10/2025) malam.
Film garapan Sinemata Buana Kreasindo ini menampilkan karakter Alina yang diceritakan berasal dari Belitung dan berdialek Melayu Belitung.
Sejumlah adegan memperlihatkan panorama alam serta ikon daerah, termasuk Bundaran Satam.
Latar film yang dibintangi oleh Steffi Zamora dan Endy Arfian ini berada di dua negara, yakni Indonesia dan Uzbekistan.
Budi menuturkan bahwa penayangan lebih awal untuk masyarakat Belitung menjadi cara mengenalkan karya yang turut mengangkat identitas lokal.
“Kalau bukan kita yang mempromosikan film ini, siapa lagi? Makanya kami putar lebih dulu sebelum tayang serentak pada 30 Oktober, khusus untuk masyarakat Belitung,” katanya.
Sebelumnya, Pengin Hijrah juga telah diputar di Jakarta dan Bandung bagi komunitas masyarakat Belitung yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Masyarakat Belitung (IKMB).
Setelah Belitung, film tersebut direncanakan akan tayang di Cilegon dan Banten.
Dalam proses produksinya, sejumlah figur publik daerah turut tampil sebagai figuran. Di antaranya mantan Bupati Belitung Sahani Saleh, Penjabat Bupati Mikron Antariksa, serta Bupati Belitung saat ini, Djoni Alamsyah.
Pemilik NSCX Meirobie, Isyak Meirobie, yang turut hadir dalam penayangan spesial tersebut, menyebut bahwa Pengin Hijrah memberi warna baru bagi dunia perfilman Indonesia.
“Film ini, menurut saya, akan mengocok perasaan Anda. Saya yakin, film ini akan menjadi warna baru dalam perfilman Indonesia,” ujar Isyak.
Ia berharap, film yang mengambil lokasi syuting di Belitung tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri daerah sebagai destinasi produksi film.
Isyak menilai, potensi ini bisa membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.
“Mudah-mudahan ini membawa kebaikan dan dampak positif sehingga bisa menumbuhkan roda pertumbuhan ekonomi di Belitung,” tutupnya.
