Cirebon, 8 Oktober 2025 — Fenomena cahaya terang dan dentuman keras yang menggegerkan warga Cirebon dan sekitarnya pada Minggu malam (5/10/2025) dipastikan berasal dari meteor berukuran besar yang melintas di atmosfer. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menegaskan bahwa peristiwa tersebut merupakan fenomena alam biasa dan tidak menimbulkan bahaya.
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa BRIN, Prof. Thomas Djamaluddin, menjelaskan bahwa meteor tersebut melintas sekitar pukul 18.30 WIB dan menghasilkan gelombang kejut yang terdeteksi oleh BMKG Cirebon pada pukul 18.39 WIB.
“Meteor cukup besar yang menimbulkan gelombang kejut berupa suara dentuman,” ujar Thomas seperti dikutip dari DetikInet.
Menurut analisis BRIN, meteor tersebut diperkirakan berukuran antara 3 hingga 5 meter dan jatuh di perairan Laut Jawa, sehingga tidak menyebabkan kebakaran atau kerusakan di darat.
“Meteor tidak menimbulkan api. Laporan kebakaran dekat tol itu tidak terkait meteor,” tegas Thomas.
Fenomena ini sempat viral di media sosial, memicu spekulasi dan bahkan dikaitkan dengan hal mistis oleh sebagian masyarakat. Menanggapi hal tersebut, Thomas menekankan bahwa kejadian ini sepenuhnya dapat dijelaskan secara ilmiah.
“Jadi itu kejadian yang bisa dianalisis secara ilmiah. Jangan dikaitkan dengan sesuatu yang non-ilmiah,” katanya dalam tayangan YouTube yang dikutip oleh VIVA.
Thomas juga mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tidak menyebarkan hoaks atau gambar yang tidak jelas sumbernya.
“Informasi sahih justru membantu kami merangkai analisis kejadian,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa meteor besar seperti ini tergolong langka di Indonesia dan hanya terjadi setiap beberapa dekade. “Bumi kita memang masih dikelilingi batuan antariksa. Fenomena ini wajar dan tidak perlu panik,” pungkasnya.












