Belitung Timur — Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang terjadi di Kabupaten Belitung Timur dalam beberapa hari terakhir mendapat sorotan serius dari Ketua DPRD, Fezzi Uktolseja.
Ia menyampaikan bahwa keterlambatan pengiriman BBM telah menimbulkan kepanikan di masyarakat dan mendorong terjadinya pembelian secara berlebihan (panic buying).
“Beberapa hari lalu kami sudah bertemu dengan pengelola SPBU. Memang sempat terjadi keterlambatan pengantaran, tapi sekarang sudah kembali normal,” ujar Fezzi via pesan WA kepada Media Daulat Rakyat (14/10/2025)
Namun, ia menekankan bahwa dampak dari keterlambatan tersebut cukup signifikan.
“Karena pengiriman terlambat, masyarakat panik dan membeli secara berlebihan. Solusinya, Pertamina perlu menambah pasokan sementara agar kondisi stabil. Pemda juga sudah berkoordinasi dengan Pertamina,” jelasnya.
Fezzi menambahkan bahwa pengawasan terhadap distribusi BBM harus diperketat untuk mencegah penimbunan dan tindakan spekulatif dari oknum yang ingin mengambil keuntungan.
“Kami tidak ingin ada pihak yang memanfaatkan situasi ini. Pengawasan harus dilakukan secara menyeluruh,” tegasnya.
Ia juga menyoroti kondisi di Kecamatan Manggar yang hanya memiliki satu SPBU yang menjual Pertalite, padahal jumlah penduduk di kecamatan tersebut paling padat di Belitung Timur.
“Ke depan, SPBU lain yang siap menjual Pertalite harus mulai diberdayakan agar distribusi lebih merata,” katanya.
Selain itu, Fezzi meminta Dinas Perhubungan untuk aktif menjaga kondisi antrian di SPBU agar tidak mengganggu pengguna jalan lainnya.
“Pengaturan lalu lintas di sekitar SPBU sangat penting agar tidak menimbulkan kemacetan dan ketidaknyamanan bagi masyarakat,” tutupnya.
