Media Daulat Rakyat

  • Home
  • Nasional
  • Mengalahkan Diri Sendiri, Bukan Menjatuhkan Orang Lain
Inshot 20251015 004742164

Mengalahkan Diri Sendiri, Bukan Menjatuhkan Orang Lain

Inshot 20251015 004111397

Di tengah hiruk-pikuk kompetisi yang kerap menjadikan orang lain sebagai musuh, puisi “Aku Ingin Mengalahkan Aku” karya ESu (Dr. H. Edy Sukardi) hadir sebagai refleksi yang menyegarkan. Ia mengajak kita untuk menata ulang cara pandang terhadap ambisi, persaingan, dan kemenangan.

Alih-alih berlomba untuk menjatuhkan, puisi ini mengajak kita untuk berlomba dengan diri sendiri. Menjadi lebih baik dari versi kita yang kemarin. Menjadi lebih kreatif, lebih kritis, lebih kolaboratif.

Sebuah ajakan yang relevan di era di mana kecepatan inovasi sering kali mengalahkan kedalaman refleksi.

“Aku akan membuat garis yang lebih panjang tanpa menghapus garis yang telah kau buat.”
Baris ini bukan sekadar metafora.

Ia adalah prinsip etis dalam berkompetisi: menjadi unggul tanpa merusak, berkreasi tanpa meniru, dan berkolaborasi tanpa menguasai.

Dalam dunia pendidikan, politik, maupun pembangunan masyarakat, semangat ini penting untuk ditanamkan.

Kita butuh lebih banyak pemimpin dan pelaku perubahan yang mampu menjadi bahu untuk orang lain melompat, bukan sekadar menaiki tangga kemenangan pribadi.

“Kalau dengan bahuku kau bisa melompat ke atas, maka pijaklah bahuku dan lompatlah.”
Sebuah ajakan untuk menjadi fondasi, bukan penghalang. Menjadi mitra, bukan musuh.

Puisi ini bukan hanya karya sastra. Ia adalah manifesto etis. Ia mengingatkan kita bahwa kompetisi sejati adalah tentang kreasi, bukan imitasi. Bahwa kemajuan sejati lahir dari kolaborasi, bukan dominasi.

Mari kita jadikan puisi ini sebagai cermin. Sebagai kompas. Sebagai bahan ajar. Karena bangsa yang besar bukan hanya dibangun oleh pemenang, tetapi oleh mereka yang berani mengalahkan dirinya sendiri demi kebaikan bersama.

Aku Ingin Mengalahkan Aku – ESu

Tema dan Makna
Puisi ini mengangkat tema kompetisi diri, kolaborasi, dan transformasi pribadi. Alih-alih menekankan kemenangan atas orang lain, penyair mengajak pembaca untuk mengalahkan versi diri yang lama, menjadi lebih baik dari hari kemarin. Ini adalah ajakan untuk berlomba secara sehat, bukan dengan menjatuhkan, melainkan dengan membangun dan mendukung.

Gagasan Utama

  • Ambisi bukan dosa, tetapi harus diarahkan untuk pertumbuhan diri.
  • Persaingan boleh, asal tidak merusak.
  • Kolaborasi dan komunikasi adalah strategi unggul dalam mencapai cita.
  • Kreativitas lebih penting daripada sekadar meniru.

Kutipan Kuat

“Aku akan membuat garis yang lebih panjang tanpa menghapus garis yang telah kau buat.”
Baris ini menyiratkan filosofi berkompetisi secara elegan—menjadi lebih baik tanpa merendahkan orang lain.

“Kalau dengan bahuku kau bisa melompat ke atas, maka pijaklah bahuku dan lompatlah.”
Sebuah metafora indah tentang dukungan dan solidaritas, bahkan kepada mereka yang dianggap pesaing.

Gaya Bahasa dan Struktur

  • Bahasa lugas namun puitis, mudah dipahami namun sarat makna.
  • Pengulangan kata “aku” dan “kau” menciptakan dialog batin yang reflektif.
  • Struktur bebas, tanpa rima atau irama tetap, memberi kesan spontan dan jujur.

Relevansi dan Refleksi
Puisi ini sangat relevan dalam konteks dunia kerja, pendidikan, bahkan politik—di mana sering kali kompetisi menjadi ajang saling menjatuhkan.

ESu menawarkan alternatif: kompetisi yang membangun, kreasi yang otentik, dan kolaborasi yang strategis.

Editor : Akhlanudin

Artikel Terkait

Inshot 20251112 152357756

Koruban Gelar Diskusi Kepemimpinan Bangka…

Intisari Berita Belitung –Komite Reformasi untuk…

Inshot 20251112 022450932

Pemerintah Kabupaten Belitung Buka Program…

intisari Berita Tanjungpandan, 12 November 2025…

Inshot 20251112 003257471

Puisi Puisi Edy Sukardi

Panen ESu Bulan nopemberdan Desemberdi negrikumusim…

Mengalahkan Diri Sendiri, Bukan Menjatuhkan Orang Lain – Media Daulat Rakyat