Tanjungpandan, — Setelah berlangsung selama enam hari penuh semarak, Pesta Budaya Desa Buluh Tumbang resmi ditutup pada Selasa malam, 21 Oktober 2025. Penutupan digelar meriah di Lapangan Persimura, Dusun Air Mungkui, Kecamatan Tanjungpandan, Belitung.
Acara yang dimulai sejak Kamis, 16 Oktober 2025 ini menghadirkan beragam pertunjukan seni budaya khas Belitong serta bazar UMKM yang menyedot perhatian masyarakat. Ribuan pengunjung memadati lokasi acara setiap harinya, menikmati suguhan budaya lokal dan produk-produk unggulan warga.
Penutupan secara resmi dilakukan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Belitung, Febriansyah, yang hadir mewakili Bupati Belitung, Djoni Alamsyah Hidayat.
Ketua Panitia Pelaksana, Femi Haripianda, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh panitia dan masyarakat yang telah berperan aktif menyukseskan kegiatan ini.
“Terima kasih kepada seluruh panitia atas kerja kerasnya, juga kepada warga Dusun Air Mungkui yang telah memberikan dukungan penuh. Tak lupa, apresiasi kami sampaikan kepada para pelaku UMKM yang turut memeriahkan bazar,” ujar Femi.
Sementara itu, Kepala Desa Buluh Tumbang, Riswan, menegaskan komitmen pemerintah desa bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk terus melestarikan kekayaan budaya lokal.
“Ini adalah kali ketiga Pesta Budaya digelar di desa kami. Melalui dukungan APBDes dan kerja sama dengan Kementerian Kebudayaan, kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan berkembang di tahun-tahun mendatang,” ungkap Riswan.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, sehingga kegiatan dapat berjalan lancar dan sukses.
Pesta Budaya Buluh Tumbang bukan hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga ruang ekspresi budaya dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Semangat gotong royong dan kecintaan terhadap warisan budaya lokal menjadi napas utama dalam setiap rangkaian acara.
