Iintisari berita:
- Leni Reziyustikha, seorang guru dari Belitung Timur, berhasil meraih Juara 2 ASEAN Live Creator for Change 2025 berkat konten siaran langsungnya yang mengangkat bahasa dan budaya Belitung.
- Ia berharap prestasinya dapat menginspirasi anak-anak Belitung Timur untuk terus melestarikan budaya daerah.
BELITUNG – Kecintaan terhadap bahasa dan budaya Belitong mengantarkan seorang guru MIN 1 Belitung Timur, Leni Reziyustikha (36), meraih prestasi membanggakan di tingkat Asia Tenggara. Leni dinobatkan sebagai Juara 2 ASEAN Live Creator for Change 2025, sebuah ajang bergengsi yang digelar oleh ASEAN Foundation.
“Saya tidak menyangka bisa terpilih. Pesertanya dari berbagai negara, semuanya luar biasa,” ujar Leni, Senin (27/10/2025).
Melalui konten siaran langsung yang mengangkat tema bahasa dan kebudayaan Belitung, Leni berhasil menarik perhatian dewan juri. Ia ingin memperkenalkan kekayaan bahasa daerahnya kepada dunia.
“Kalau bukan kita yang menceritakan Belitong, siapa lagi? Bahasa Belitong itu indah dan penuh makna. Saya ingin orang luar tahu keunikan itu,” ungkapnya.
Selama enam bulan, Leni menjalani berbagai tantangan program, mulai dari membuat siaran langsung inspiratif, melaporkan perkembangan bulanan, hingga menunjukkan dampak sosial dari karyanya.
Kerja keras itu membuahkan hasil manis. Leni dinobatkan sebagai Juara 2 terbaik se-Asia Tenggara dan diundang ke Bangkok, Thailand, untuk menerima penghargaan secara langsung.
“Rasanya seperti mimpi. Saya bukan hanya membawa nama pribadi, tapi juga nama Belitung Timur,” ucapnya haru.
Meski telah menorehkan prestasi internasional, Leni tetaplah sosok guru sederhana yang mencintai pekerjaannya.
Ia berharap anak-anak Belitung Timur dapat termotivasi untuk terus melestarikan budaya daerah dan percaya pada potensi diri.
“Saya ingin anak-anak Belitung Timur melestarikan budaya Belitung dan kita harus percaya, asal kita mau belajar dan berusaha, dunia akan melihat kita,” ujarnya penuh semangat.












