Intisari Berita:
- Acara Kelakar Kedai Kopi Pak Itam yang digelar pada 30 Oktober 2025 memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan menghadirkan para Duta Bahasa Bangka Belitung lintas tahun. Mereka menggaungkan semangat Bulan Bahasa melalui peran strategis: memajukan Bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, menguasai bahasa asing untuk pariwisata, serta menjadi teladan berbahasa yang santun dan baku.
- Tokoh budaya Sudharmayudha memuji sikap dan tutur para Duta Bahasa yang teduh, tertata, dan menginspirasi, seraya menegaskan pentingnya pemuda berkarakter dan berbudaya sebagai aset bangsa
Tanjungpandan Belitung, 30 Oktober 2025 — Dalam semarak peringatan Hari Sumpah Pemuda, acara bertajuk Kelakar Kedai Kopi Pak Itam yang digelar malam ini pukul 21.00 di Kedai Kopi Pak Itam – Pangkal Lalang, menjadi ruang reflektif sekaligus inspiratif bagi generasi muda.
Mengusung tema Semangat Bulan Bahasa Bersama Duta Bahasa, acara ini menghadirkan para Duta Bahasa Bangka Belitung lintas tahun, dari Esti Yulandari (2023) hingga Maulana Hidayat dan Raufa Sayyidah ‘Adila (2025)
Acara yang dipandu oleh moderator Dr. Istanti Iswarin tentu saja yang menarik adalah kehadiran Elia Santo Ekawalta Parangin-angin (Dubas Babel 2024-uniknya orang Batak menjadi wakil Duta Bahasa Babel dan menjadi wakil Babel ke Duta Bahasa Nasional)
Tugas Mulia Duta Bahasa
Dalam pesan yang disampaikan oleh tokoh budaya dan pemerhati bahasa, Sudharmayudha, peran Duta Bahasa ditegaskan sebagai garda depan dalam:
- Mengutamakan dan mengajak masyarakat, khususnya pemuda, untuk memajukan Bahasa Indonesia.
- Menyelamatkan bahasa daerah sebagai warisan identitas lokal.
- Menguasai bahasa asing untuk mendukung sektor pariwisata dan diplomasi budaya.
- Menjadi role model dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar, tanpa campur aduk dengan bahasa gaul yang merusak makna.
- Menjaga ketepatan bahasa agar tidak terjadi salah tafsir dan persepsi.
Bahasa yang Teduh dan Mengundang Inspirasi
Sudharmayudha turut menyampaikan kekagumannya terhadap sikap dan tutur para Duta Bahasa yang tampil malam ini.
“Cara mereka berbicara sangat tertata, berbudaya, penuh tata krama, teduh, sejuk, dan mengundang inspirasi,” ujarnya.
Ia menilai bahwa pemuda-pemudi seperti inilah yang harus banyak dimiliki oleh bangsa ini—mereka yang tidak hanya fasih berbahasa, tetapi juga menjunjung nilai-nilai kesantunan dan kebudayaan.
Bahasa sebagai Cermin Bangsa
Salah satu Duta Bahasa mengungkapkan harapan agar bahasa daerah Belitong bisa menjadi pelajaran muatan lokal dlm kurikulum.pendidikan
Acara Kelakar Kedai Kopi Pak Itam bukan sekadar perayaan, melainkan penegasan bahwa bahasa adalah cermin karakter bangsa.
Dalam suasana yang hangat dan penuh semangat kebangsaan, para Duta Bahasa menunjukkan bahwa menjaga bahasa adalah menjaga jati diri, dan memuliakan bahasa adalah memuliakan bangsa.












