Intisari berita
- PT Timah Tbk dan penambang rakyat Bangka Belitung sepakat: PT Timah beli timah rakyat minimal setara 10 kg beras per kg timah,
- Masyarakat boleh menambang di wilayah IUP PT Timah dengan menjual hasil ke PT Timah.
- Harga tidak layak akan ditindak.
PANGKALPINANG, 3 November 2025 – Setelah melalui perdebatan panjang, titik terang akhirnya muncul dalam konflik antara penambang rakyat dan PT Timah Tbk. Kedua belah pihak mencapai kesepakatan bersejarah dalam forum resmi yang digelar di Ruang Tanjung Pendam, Kantor Pemprov Bangka Belitung, hari ini.
Pertemuan penting ini dihadiri oleh tokoh-tokoh kunci, termasuk Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya, Gubernur Hidayat Arsani, perwakilan Forkopimda, para kepala daerah, serta Direktur Utama PT Timah. Suasana dialog yang konstruktif membuahkan dua poin utama yang disepakati bersama:
- Harga Layak untuk Kesejahteraan Penambang: PT Timah Tbk berkomitmen untuk membeli timah dari penambang rakyat dengan harga minimal yang setara dengan 10 kilogram beras per 1 kilogram timah. Langkah ini diambil sebagai jaminan konkret untuk meningkatkan kesejahteraan para penambang dan keluarga mereka.
- Legalitas Aktivitas Penambangan: Masyarakat secara resmi diperbolehkan untuk melakukan aktivitas penambangan di wilayah yang termasuk dalam Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah. Namun, dengan satu syarat utama: seluruh hasil produksi timah harus dijual langsung kepada PT Timah Tbk.
Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya, dalam pernyataannya menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan mentolerir praktik pembelian timah dengan harga yang tidak layak.
“Mitra usaha yang terbukti membeli timah di bawah standar harga yang telah disepakati akan dicabut izinnya,” tegas Didit.
Kesepakatan ini disambut baik oleh berbagai pihak sebagai langkah maju yang signifikan dalam upaya menciptakan tata kelola pertambangan yang lebih adil, legal, dan berpihak pada kepentingan rakyat.
Diharapkan, kesepakatan ini akan membawa dampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat Bangka Belitung.
