Media Daulat Rakyat

  • Home
  • Daerah
  • Inflasi di Tanjungpandan Dipicu Harga Daging Ayam Ras yang Meroket pada Oktober 2025
Img 20251104 185429

Inflasi di Tanjungpandan Dipicu Harga Daging Ayam Ras yang Meroket pada Oktober 2025

Intisari berita:

  • Tanjungpandan mengalami inflasi sebesar 0,86 persen (m-to-m) pada Oktober 2025.
  • Daging ayam ras menjadi penyumbang inflasi tertinggi dengan andil 0,67 persen.
  • Kenaikan harga daging ayam ras mencapai rekor tertinggi sepanjang 2025.
  • Penyebabnya adalah pasokan bibit ayam (DOC) yang tidak mencukupi dan peningkatan permintaan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta pertambahan penduduk.
  • Harga daging ayam ras melonjak hingga Rp50.000 – Rp55.000 per kilogram.

Fenomena:

  • Stok daging ayam ras di Belitung tidak bertambah, sementara permintaan terus meningkat.
  • Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung akan berkoordinasi untuk mencari solusi menekan inflasi.

Tanjungpandan, Belitung – Badan Pusat Statistik (BPS) Belitung secara resmi merilis bahwa Tanjungpandan mengalami inflasi sebesar 0,86 persen (m-to-m) pada Oktober 2025, dengan Indeks Harga Konsumen mencapai 107,78. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,45 persen.

Menurut Kepala BPS Belitung, Baiq Kurniawati, komoditas daging ayam ras menjadi penyumbang inflasi tertinggi dengan andil mencapai 0,67 persen. Selain daging ayam ras, komoditas lain yang turut menyumbang inflasi adalah sawi hijau (0,10 persen) dan cabai merah (0,08 persen).

“Jika kita melihat grafik month to month, komoditas daging ayam ras ini mengalami rekor inflasi tertinggi sepanjang 2025,” ujar Baiq Kurniawati.

Kenaikan harga daging ayam ras ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pasokan bibit ayam (DOC) yang tidak mencukupi akibat proses breeding yang tidak normal, serta peningkatan permintaan yang dipicu oleh program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pertambahan penduduk, termasuk pembukaan Batalyon Infantri. Akibatnya, harga daging ayam ras melonjak hingga mencapai Rp50.000 sampai Rp55.000 per kilogram.

Menanggapi kondisi ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung, Destika Effenly, mengakui bahwa stok daging ayam ras di Belitung memang tidak pernah bertambah, sementara permintaan terus meningkat.

“Memang pasokan ayam kita stabil, sedangkan permintaan terus meningkat,” ujarnya.

Destika menambahkan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi terbaik guna menekan inflasi dan mencegah kondisi ini berlanjut hingga beberapa bulan ke depan.

“Kondisi ini perlu strategi baru ke depannya agar inflasi ini bisa ditekan dan tidak berkelanjutan,” katanya.

Artikel Terkait

Inshot 20251112 003153552

Puisi-Puisi Edy Sukardi: Panen Dunia…

Bogor, daulatrakyatco.co.id – DR. H. Edy…

Inshot 20251112 152357756

Koruban Gelar Diskusi Kepemimpinan Bangka…

Intisari Berita Belitung –Komite Reformasi untuk…

Inshot 20251112 022450932

Pemerintah Kabupaten Belitung Buka Program…

intisari Berita Tanjungpandan, 12 November 2025…

Inflasi di Tanjungpandan Dipicu Harga Daging Ayam Ras yang Meroket pada Oktober 2025 – Media Daulat Rakyat