Pemindahan ibu kota Indonesia ke Ibu Kota Nusantara (IKN), tidak hanya untuk memindahkan secara fisik pusat pemerintahan namun juga membangun kota pintar atau smart city. Guna membangun dialog dan keterlibatan aktif masyarakat dalam pembangunan IKN, Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Direktorat Jenderal Informasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)mengadakan dialog dan diskusi bertajuk Temu Netizen dengan tema “Menuju Ibu Kota Nusantara yang Berkelanjutan: Inovasi dan Tantangan” di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik yang diwakili oleh Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kemenkominfo, Septriana Tangkary menjelaskan dalam sambutannya, “Kita akan membangun IKN yang benar-benar menunjukkan kebesaran bangsa Indonesia, mencerminkan identitas nasional, menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan, mewujudkan kota hutan, smart city, kota modern, dan berkelanjutan, serta memiliki standar internasional.”
Septriana menegaskan bahwa semua pihak berperan penuh dalam pembangunan IKN, termasuk Kemenkominfo yang berperan aktif dalam infrastruktur digital dengan mengembangkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan juga dalam penyediaan Pusat Data Nasional (PDN).
Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin menambahkan bahwa pemilik IKN di masa mendatang adalah generasi-generasi muda. Untuk itu, tugas pemerintah saat ini adalah meletakkan pondasi awal untuk pembangunan IKN.
“Salah satu langkah adalah membangun sistem pendidikan berbasis pada kehidupan untuk mempersiapkan generasi emas di 2045,” jelasnya. Pembangunan IKN juga tidak hanya berupa pembangunan infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga pembangunan kebudayaan, lingkungan, dan pendidikan yang berkelanjutan. Hal tersebut dijabarkan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Balikpapan, Adamin Siregar.
Adamin menjelaskan, “Keberlanjutan mencakup inovasi di semua sektor kehidupan dengan perubahan teknologi, pola pikir, sistem dan kebijakan dengan partisipasi di seluruh aspek kehidupan.”
Visi ‘Smart, Green, Beautiful, dan Sustainable’ dalam pembangunan IKN pun diterjemahkan melalui pengembangan kota yang berdampingan dengan alam melalui konsep forest city serta smart and intelligent city. IKN diharapkan dapat menjadi kota yang mengedepankan inklusi sosial dan modern, dengan tetap memperhatikan kelestarian dan keberlanjutan lingkungan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Timur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Rozali Indra Saputra menambahkan, “Smart Forest City merupakan tema yang dipilih untuk IKN. Unsur smart berlandaskan pada Information and Communication Technology (ICT), sementara unsur forest adalah mempertahankan dan menciptakan ekologis. IKN akan menjadi satu-satunya ibu kota negara di dunia yang mengusung unsur forest.”
Pembangunan dilakukan bertahap hingga 2045 dengan mengusung konsep Future Smart Forest City yang tetap memperhatikan aspek lingkungan. Pada tahap awal tahun 2022-2024, Kementerian PUPR memulai pengerjaan pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Kawasan tersebut terbagi dalam 3 klaster yaitu pemerintahan inti, pemerintahan pendidikan, dan pemerintahan kesehatan.
Direktur Transformasi Hijau, Otorita IKN, Agus Gunawan menjelaskan, “Untuk mencapai KPI (Key Performance Indicator) 100% energi terbarukan dan net zero emission pada tahun 2045 di IKN, diperlukan transisi energi dalam penyediaan tenaga listrik. Transisi energi dilakukan melalui pembangkit listrik terbarukan yang didukung oleh sistem penyimpanan, pemanfaatan pasokan listrik dari generator energi baru, dan penerapan sistem jaringan cerdas (smart grid).”
Konsep smart city yang akan diimplementasikan akan membuat IKN menjadi kota yang sehat, efisien, produktif, bersahabat bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda, serta menyediakan layanan keamanan, kesehatan, dan pendidikan yang dapat menjadi pusat inovasi global.
Rektor Universitas Balikpapan, Isradi Zainal menuturkan bahwa visi dari pembangunan IKN adalah menjadikan IKN sebagai ‘Kota Dunia untuk Semua’. Menjadi kota berkelanjutan di dunia, kemudian penggerak ekonomi Indonesia di masa depan dan juga sebagai simbol identitas nasional. Hal tersebut yang dinarasikan oleh para content creator yang terus menggaungkan tentang progresi pembangunan IKN di kanal-kanal media sosial. Salah satu content creator, Dian Rana bercerita bagaimana ia mendokumentasikan wisata serta kuliner Nusantara, destinasi tempat baru yang menarik di sana.
Juru Bicara Otorita IKN, Troy Pantouw juga menambahkan, “Dukungan dari konten kreator dan influencer sangat penting bagi keberadaan IKN supaya semua pihak paham the truth story tentang IKN. Dukungan tersebut dapat diwujudkan melalui media sosial seperti instagram, TikTok, dan juga dalam bentuk animasi.”
Kegiatan ini dihadiri oleh 100 orang blogger, influencer, dan mahasiswa di Kota Balikpapan, serta disiarkan secara langsung melalui akun YouTube Ditjen IKP Kominfo. Harapannya, dengan adanya kegiatan ini semua pihak dapat mendukung dan viralkan informasi tentang perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).