
Senyumlah kekasihku
ESu
Hidup ini indah
Jangan murung saja
cemas
khawatir
gelisah
Cobaan
sudah kau lalui
hambatan dan rintangan
sudah kau lewati
cita yang didamba
tercapai sudah
Keringat basah
badan meluang
lelah
tangis telah tertumpah
Tiba saatnya
kau boleh senyum
tawa mengembang
Suka akan terasa
setelah melalui duka
menyapa
bahagia menjadi manis
setelah melewati
derita yang panjang
Senyumlah kasih
Mentari telah memberi
terang
Hangat pagi
saat ia semakin meninggi
Tak ada yang abadi
di puncak rindu
ada cinta
di puncak cinta
ada keikhlasan
Senyumlah
wahai kekasihku
hidup ini indah
UMBARA, 18 Okt 2024
Luka akibat Dusta
ESu
Panggung yang gemerlap
itu kini telah gelap
lampu-lampu padam
musik pengiring berhenti
layar turun
pertunjukanpun usai
Mengapa para penontom
duduk diam
tidak ada tepuk tangan
Panggung kembali terang
satu-satu para pemain
menampakkan diri
ingin menyampaikan
ucapan terima kasih
kepada para penonton
Bangku penonton
ternyata sudah kosong
sebelum akhir pertunjukan
Padahal
Lakon yang dimainkan
adalah lakon vaforit
Para penonton bergerombol
di luar gedung pertunjukan
mereka bersorak sorai
Tangkap tokoh utama
Adili dan hukum berat
pertunjukan
tak sesuai naskah
pertunjukan
meninggalkan luka
Di panggung sebelah
saat pertunjukan usai
Para penonton serentak
berdiri dengan tepuk tangan
yang panjang
Mereka terkesan
semua bermain
dengan apik
Ada gelak tawa
kagum
gembira
terhibur
Semua penonton
naik ke panggung
ingin mengucapkan
selamat
dan ingin foto bersama
Mengagumkan
Selamat malam
Rawamangun
20 Okt 2024
