Media Daulat Rakyat

  • Home
  • Daerah
  • Alur Pelabuhan Pangkalbalam Mengkhawatirkan, Gubernur Ambil Langkah Strategis
Img 20250430 wa0055

Alur Pelabuhan Pangkalbalam Mengkhawatirkan, Gubernur Ambil Langkah Strategis

Img 20250430 wa0048

PANGKALPINANG — Persoalan pendangkalan alur sungai Pelabuhan Pangkalbalam menjadi perhatian serius Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Hidayat Arsani. Peninjauan pun dilakukan langsung, pada Rabu (30/4/2025).

Dalam kegiatan ini, Gubernur turut didampingi Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Fery Afriyanto, beserta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan dinas terkait, orang nomor satu di Negeri Serumpun Sebalai itu menyusuri sepanjang alur sungai dengan menggunakan kapal speed boat.

Setelah peninjauan, kondisi saat ini diketahui adanya pendangkalan yang mengakibatkan sulitnya arus keluar-masuk kapal di Pelabuhan Pangkalbalam. Kondisi ini dianggap cukup mengkhawatirkan bagi Gubernur Hidayat Arsani, terutama bagi kelangsungan perekonomian Kep. Babel yang mengakibatkan tingginya inflasi.

Ia pun menegaskan akan mengeluarkan beberapa kebijakan strategis di berbagai aspek. Salah satunya dengan membuka Jembatan Emas yang menggunakan sistem bascule (Buka/tutup). Hal ini untuk memangkas anggaran Rp1,6 miliar biaya operasional di tengah efisiensi anggaran yang diberlakukan secara nasional.

“Jembatan sudah saya buka, dan anggarannya bisa diputar ke lain. Selain itu, kalau ditutup jembatan ini tidak ada jaminan akan lancar, karena sparepart yang sulit ditemukan. Jadi, ini demi keselamatan transportasi laut. Kalau ditutup, masuk tidak bisa, keluar tidak bisa, akhirnya terjadi kelumpuhan ekonomi,” ujarnya.

Kebijakan lain yang akan diberlakukan, dengan berkooordinasi bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kep. Babel, yakni dilakukannya pemindahan pelabuhan sesuai fungsi. Rencananya, kegiatan ekspor akan dialihkan ke Pelabuhan Belinyu, sedangkan pelabuhan penumpang dari Jakarta akan dialihkan ke Pelabuhan Sadai. Sementara, Pelabuhan Pangkalbalam untuk kapal kecil, nelayan, dan batubara.

“Kita tidak ingin terjadi kelumpuhan. Ini tanggung jawab bersama, karena kelumpuhan ekonomi menyangkut hajat hidup orang banyak. Kami bersama DPRD akan membahas dibuatnya perda sebagai payung hukum,” ujarnya.

Selain itu, Gubernur Hidayat Arsani juga akan memanggil PT Timah untuk memaksimalkan potensi di dasar sungai menjadi pendapatan daerah. Ia akan bekerja sama dengan Kejaksaan dan institusi terkait lainnya membedah kemungkinan kesepakatan, seperti pengerukan timah, dan pasir untuk dijual kembali ke luar.

“Kita targetkan secepatnya, karena ini IUP PT Timah. Kami akan berkoordinasi untuk kapal isap tradisional ditarik ke sini mengeruk timah, dan pasirnya bisa dijual ke Jakarta, atau luar negeri. Jadi, alur kembali dalam, timah bisa diambil, pasir dijual, ujungnya ekonomi kita akan membaik,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Inshot 20250525 115059501

Rusdianto: Masyarakat Harus Tahu Haknya…

Badau – Anggota DPRD Provinsi Kepulauan…

Inshot 20250525 114043563

Eks Bos Sriwijaya Air Dituntut…

Jakarta – Mantan bos Sriwijaya Air,…

Inshot 20250525 094943255

Suherman Minta Tidak Perlu Diperdebatkan…

Belitung—Penanganan anjing liar di Kabupaten Belitung,…

Alur Pelabuhan Pangkalbalam Mengkhawatirkan, Gubernur Ambil Langkah Strategis – Media Daulat Rakyat