
Mentigi – Tradisi Maras Taun kembali menggema di Desa Mentigi, Kecamatan Membalong, Kamis (29/05). Wakil Bupati Belitung, Syamsir, menekankan pentingnya menjaga adat istiadat ini sebagai perekat sosial yang memperkuat persatuan masyarakat.
Dalam sambutannya di kediaman Dukun Mentigi, Wabup Syamsir menggarisbawahi nilai-nilai gotong royong yang terkandung dalam tradisi Maras Taun.
“Dengan Maras Taun, kita tidak hanya merayakan budaya, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas sosial,” ujarnya penuh semangat.
Lebih dari sekadar perayaan tahunan, Maras Taun menjadi ajang membangun komitmen bersama dalam membangun desa. Wabup mengajak masyarakat untuk terus menjaga kebersamaan dan memupuk semangat kolektif.
“Momentum ini harus kita jaga sebagai bagian dari identitas dan kekuatan masyarakat Desa Mentigi,” tambahnya.
Acara semakin semarak dengan berbagai pertunjukan seni budaya, mulai dari lagu Seni Budaye Kite, teater dari Organisasi Karang Taruna, hingga beragam pentas seni lainnya. Kehadiran stand makanan tradisional turut melengkapi kemeriahan, memungkinkan para pengunjung mencicipi kuliner khas daerah.
Sebagai puncak acara, prosesi Pemotongan Lepat Gede menjadi simbol persatuan, dilakukan oleh Wakil Bupati Belitung, Camat Membalong, Kepala Desa Mentigi, dan perwakilan DPPKBPMD. Momen sakral ini menutup perayaan dengan harapan bahwa semangat Maras Taun tetap hidup dan mengakar dalam kehidupan masyarakat.
Dengan tradisi yang terus lestari, Desa Mentigi kembali menegaskan bahwa warisan budaya adalah fondasi yang menyatukan dan menguatkan sebuah komunitas.