Bangka Belitung— DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tengah menelusuri kabar mengejutkan soal dana Rp2,1 triliun milik Pemprov yang disebut-sebut mengendap di bank. Informasi ini mencuat setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut Babel sebagai salah satu dari 15 daerah dengan simpanan terbesar di perbankan.
DPRD Minta Klarifikasi Terbuka
Wakil Ketua DPRD Babel, Eddy Iskandar, menyatakan pihaknya akan segera memanggil Pemerintah Provinsi, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Babel, serta Badan Keuangan Daerah (Bakuda) dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk memberikan penjelasan resmi.
“Kami tidak ingin masyarakat bingung. Ini harus diklarifikasi langsung agar tidak menimbulkan spekulasi,” ujar Eddy, Selasa (21/10/2025).
Menurutnya, jika dana sebesar itu benar-benar ada, maka harus segera dioptimalkan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Namun, ia menegaskan perlunya verifikasi sebelum mengambil kesimpulan.
Pemprov Babel: Tidak Ada Dana Triliunan
Kepala Bakuda Babel, M. Haris, membantah keras adanya dana Rp2,1 triliun yang mengendap. Ia menyebut saldo kas daerah saat ini hanya sekitar Rp200 miliar, dan itu pun merupakan dana rutin yang bersifat sementara.
“Kami akan konfirmasi ke BI. Tapi setahu kami, tidak ada dana sebesar itu. Kalau memang ada, tentu kami senang, tapi kami tidak pernah melihat angka sebesar itu di rekening daerah,” kata Haris sambil berkelakar.
Ia menduga bisa jadi ada kesalahan data atau interpretasi, dan menyatakan Pemprov siap terbuka untuk pengecekan.
BI Babel: Dana Daerah Tidak Masuk ke BI
Humas BI Perwakilan Babel, James Tampubolon, juga mengaku heran. Menurutnya, dana milik pemerintah daerah seharusnya disimpan di bank rekanan, bukan di BI.
“Kami akan crosscheck apakah ada perbedaan data antara BI pusat dan daerah. Tapi yang jelas, rekening daerah tidak ada di BI,” jelas James.
Menkeu: Rp234 Triliun Dana Pemda Mengendap
Dalam forum Pengendalian Inflasi Daerah 2025, Menkeu Purbaya mengungkapkan bahwa hingga akhir September 2025, total dana pemerintah daerah yang belum digunakan dan masih tersimpan di bank mencapai Rp234 triliun.
“Uang itu sudah tersedia. Gunakan segera, jangan tunggu akhir tahun. Pastikan uang ini bekerja untuk rakyat,” tegas Purbaya.
Ia menyebut rendahnya realisasi belanja APBD sebagai penyebab utama dana publik tidak segera dimanfaatkan.
Babel Masuk Daftar 15 Daerah dengan Simpanan Tertinggi
Bangka Belitung menempati peringkat ke-13 dalam daftar daerah dengan dana mengendap tertinggi. Berikut beberapa daerah lain dalam daftar:
| Peringkat | Daerah | Dana Mengendap |
|---|---|---|
| 1 | DKI Jakarta | Rp14,6 triliun |
| 5 | Jawa Barat | Rp4,1 triliun |
| 13 | Bangka Belitung | Rp2,10 triliun |
| 15 | Kabupaten Balangan | Rp1,8 triliun |
Reaksi Daerah Lain: Gubernur Jabar Tantang Menkeu
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turut membantah bahwa Pemprov Jabar menyimpan dana Rp4,1 triliun di bank. Ia bahkan menantang Menkeu untuk membuka data secara transparan.
,”Kalau semua daerah dianggap lambat, padahal banyak yang sudah bekerja keras, ini tidak adil,” tegas Dedi.
DPRD Babel Dorong Audit dan Transparansi
Menutup pernyataannya, Eddy Iskandar menegaskan bahwa DPRD akan mengawal isu ini hingga tuntas.
“Kalau memang ada dana sebesar itu, harus segera digunakan untuk rakyat. Tapi kalau tidak ada, kita harus luruskan agar nama baik daerah tidak tercoreng,” pungkasnya.












