Tanjungpandan, Belitung — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Belitung bersama tim gabungan dari Disdukcapil, Polsek Tanjungpandan, dan BNNK Belitung menggelar razia penyakit masyarakat (pekat) pada Sabtu malam, 18 Oktober 2025.
Operasi ini menyasar sejumlah penginapan, hotel, dan tempat penjualan minuman keras yang diduga menjadi lokasi praktik prostitusi online dan peredaran miras ilegal.
Dalam razia yang dimulai pukul 21.00 WIB, petugas berhasil mengamankan 68 liter minuman keras jenis tuak dan arak dari beberapa lokasi.
Selain itu, sejumlah pasangan bukan suami istri dan warga tanpa identitas turut diamankan dari penginapan yang diduga digunakan sebagai tempat transaksi prostitusi berbasis aplikasi daring.
Kepala Satpol PP Belitung menyatakan bahwa razia ini merupakan bagian dari penegakan Perda dan upaya menjaga ketertiban sosial.
“Kami menemukan indikasi kuat bahwa praktik prostitusi dilakukan secara online, dengan penginapan dijadikan tempat eksekusi. Barang bukti berupa ponsel dan identitas para pelaku telah kami amankan,” ujarnya.
Seluruh temuan dan pelaku akan ditindaklanjuti melalui koordinasi lintas instansi, termasuk Dinas Sosial dan pihak kepolisian, untuk proses pembinaan dan pendalaman hukum lebih lanjut.
Satpol PP mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan aktivitas mencurigakan demi menjaga moral dan ketertiban lingkungan. Razia pekat ini akan terus digelar secara berkala sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan ruang publik yang aman dan sehat.
