Intisari Berita
- Yayasan Forum Komunikasi Masyarakat Belitung (FKMB), Indra Gunawan, resmi memimpin Koperasi Produsen Tambang “Merah Putih” di Kabupaten Belitung Timur. Koperasi ini dibentuk oleh 11 anggota pendiri dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai langkah strategis memperkuat kelembagaan ekonomi lokal dan mendorong tata kelola tambang rakyat yang inklusif dan berkelanjutan.
- Kemitraan antara koperasi dan PT Timah Tbk diharapkan menjadi model kolaborasi antara perusahaan tambang nasional dan komunitas lokal, dengan FKMB sebagai penghubung kepentingan masyarakat dan korporasi. Koperasi akan fokus pada produksi dan distribusi hasil tambang dengan pendekatan koperatif, serta mengedepankan prinsip keberlanjutan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Bidang Usaha Utama:
- Aktivitas Penunjang Pertambangan dan Penggalian (09900)
- Penyediaan dan Manajemen SDM (78300)
- Penyewaan Mesin dan Peralatan Pertambangan dan Energi (77395)
Visi:
Mewujudkan kesejahteraan anggota koperasi
Misi:
- Meningkatkan sinergi antara anggota dan pengawas
- Mendorong partisipasi aktif dalam kemajuan koperasi
- Menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan dan kemiskinan
Belitung Timur — Yayasan Forum Komunikasi Masyarakat Belitung (FKMB) mencatat langkah strategis dengan menjalin kemitraan bersama PT Timah Tbk dalam pengelolaan Koperasi Produsen Tambang “Merah Putih” di Kabupaten Belitung Timur. Terobosan ini menjadi momentum penting dalam mendorong tata kelola tambang rakyat yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Sebagai langkah strategis dalam memperkuat kelembagaan ekonomi lokal, sebanyak 11 anggota pendiri dari wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung resmi menyepakati pembentukan Koperasi Produsen Tambang Merah Putih Kabupaten Belitung Timur.
Rapat pembentukan ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Babel , yakni Kepala Bidang Koperasi, Sopiar, S.P.
Ketua Koperasi produsen tambang merah putih kab belitung timur Indra Gunawan, menyampaikan bahwa pihaknya siap memimpin koperasi tersebut sebagai wadah pemberdayaan masyarakat lokal.
“Kami siap bekerja sama dengan PT Timah untuk memastikan tambang rakyat dikelola secara profesional, transparan, dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” ujar Indra dalam pernyataan tertulis pada Rabu (22/10).
Kemitraan ini diharapkan menjadi model kolaborasi antara perusahaan tambang nasional dan komunitas lokal, dengan FKMB berperan sebagai jembatan antara kepentingan rakyat dan korporasi.
“Ini bukan sekadar kerja sama bisnis, tapi momentum membangun sistem tambang rakyat yang berkeadilan,” tambah Indra.
Koperasi “Merah Putih” akan fokus pada produksi dan distribusi hasil tambang dengan pendekatan koperatif, serta mengedepankan prinsip keberlanjutan dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Yayasan FKMB juga berkomitmen untuk memastikan keterlibatan aktif masyarakat dalam setiap tahap pengelolaan tambang.
Pembentukan koperasi ini didorong oleh aspirasi anggota untuk membangun wadah usaha bersama yang berlandaskan prinsip koperasi dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, serta Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI No. 09 Tahun 2018 dan Instruksi Presiden No. 9/2025
Koperasi menetapkan tiga bidang usaha utama:
- Aktivitas Penunjang Pertambangan dan Penggalian (09900)
- Penyediaan dan Manajemen Sumber Daya Manusia (78300)
- Penyewaan Mesin dan Peralatan Pertambangan dan Energi (77395)
Visi dan Misi
Visi: Mewujudkan kesejahteraan anggota koperasi
Misi:
- Meningkatkan sinergi antara anggota dan pengawas
- Mendorong partisipasi aktif dalam kemajuan koperasi
- Menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan dan kemiskinan
Langkah ini mendapat perhatian luas dari berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan daerah, yang menilai bahwa sinergi antara Koperasi dan PT Timah dapat menjadi solusi atas tantangan pengelolaan tambang rakyat di Belitung Timur.
