Intisari berita
- PLTMG Belitung 1 & 2 kembali berjalan setelah sempat tertunda karena masalah lahan. Bupati Djoni Alamsyah Hidayat menegaskan bahwa proyek ini adalah bagian dari strategi besar untuk menjadikan Belitung sebagai “Blue Carbon Island Destination,” yang menggabungkan energi bersih, keberlanjutan lingkungan, dan pariwisata kelas dunia.
- PLTMG diharapkan menjadi solusi untuk defisit energi di masa depan, mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan industri, serta mengubah Belitung dari pulau konsumtif menjadi pulau mandiri energi.
- Keberhasilan ini adalah hasil kerja kolektif seluruh OPD, PLN, dan dukungan masyarakat.
Belitung – Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Belitung 1 & 2 kembali dilanjutkan setelah sempat tertunda akibat masalah lahan. Bupati Belitung, Djoni Alamsyah Hidayat, menegaskan bahwa Pemerintah Daerah aktif mencari solusi untuk mengatasi hambatan ini tanpa melanggar regulasi.
Dalam acara Sosialisasi Proyek PLTMG pada hari Selasa, 28 Oktober 2025, di Kantor Desa Pegantungan, Bupati menjelaskan bahwa penundaan tersebut disebabkan oleh regulasi aset daerah yang belum memungkinkan hibah lahan. Namun, berkat komunikasi intensif dan solusi legal yang tepat, masalah ini berhasil diatasi.
“Aset daerah belum bisa dihibahkan, tetapi kami memastikan investasi ketenagalistrikan tidak terhambat karena ini menyangkut masa depan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Menurut Bupati, PLTMG bukan hanya sekadar penyedia listrik, tetapi juga bagian dari strategi besar Belitung untuk menjadi “Blue Carbon Island Destination,” yang menggabungkan energi bersih, keberlanjutan lingkungan, dan pariwisata kelas dunia.
“Belitung sedang membangun reputasi sebagai pulau wisata yang bersih, berkarakter, dan berkelanjutan. Kemandirian energi adalah pondasinya, dan ini adalah bagian dari transformasi ekosistem pembangunan kita,” tambahnya.
PLTMG diharapkan menjadi solusi untuk defisit energi yang diperkirakan terjadi pada tahun 2027, seiring dengan pertumbuhan sektor pariwisata, UMKM, hospitality, dan industri pendukung. Dengan tambahan daya dari PLTMG, krisis energi dapat dicegah dan investor tidak akan ragu lagi karena ketersediaan energi yang terjamin.
Bupati juga menekankan bahwa keberhasilan ini adalah hasil kerja sama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), PLN, dan dukungan masyarakat, bukan hanya keberhasilan individu Bupati.
“Ini bukan kerja Bupati, ini kerja kolektif. Semua OPD bergerak, semua pihak terlibat. Pemerintah hanya menjadi jembatan agar investasinya berjalan lancar,” tuturnya.
Dengan adanya PLTMG ini, Belitung memasuki fase baru pembangunan energi, dari pulau konsumtif menjadi pulau mandiri energi. PLTMG tidak hanya menyalakan listrik, tetapi juga menyalakan masa depan Belitung.
