
Jakarta, 2025 — Dalam atmosfer yang sarat makna dan patriotisme, Lembaga Seni Budaya Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (LSB PWM) DKI Jakarta kembali menghadirkan karya teater monumental bertajuk “Darah Sang Surya Mengalir di Tubuh PETA (Djenderal Soedirman)”.
Produksi ke-5 ini menjadi persembahan istimewa untuk mengenang jejak kepahlawanan Djenderal Soedirman, sosok Panglima Besar yang tak hanya memimpin dengan strategi, tetapi juga dengan iman dan keteguhan hati.
Sebuah Narasi Sejarah yang Menggetarkan
Disutradarai dan ditulis oleh Prof. Imam S. Bumiayu, lakon ini menggali sisi terdalam dari perjuangan Soedirman—dari masa kecilnya, pendidikan, hingga keterlibatannya dalam barisan PETA (Pembela Tanah Air).
Dengan latar visual yang dramatis dan ilustrasi penuh simbolisme, pertunjukan ini mengajak penonton menyelami semangat kemerdekaan yang mengalir dalam darah para pejuang.
Tim Produksi dan Pemeran
Di bawah tanggung jawab Prof. Agus Suradika, pertunjukan ini digarap oleh tim produksi yang solid dan multidisipliner. Nama-nama seperti Lily Rochdah (Manajer Produksi), H. Ediyanto (Teknis, Musik, Tata Cahaya), dan R. Rita Kurniawati (Artistik, Dokumentasi, Promosi) menjadi tulang punggung di balik panggung.
Pemeran utama Dr. Ahmad Abu Bakar memerankan Djenderal Soedirman dengan intensitas emosional yang kuat, didampingi oleh Dr. Lily Rochdah sebagai Ibu Soedirman, serta Tadjudin Nur, Anita Angmayanti, dan DR. Edy Sukardi (Rektor Umbara) serta puluhan pemeran lainnya yang menghidupkan karakter-karakter historis dan keluarga sang jenderal.
Makna yang Melampaui Panggung
Lebih dari sekadar pertunjukan, “Darah Sang Surya Mengalir di Tubuh PETA” adalah refleksi atas nilai-nilai kepemimpinan, spiritualitas, dan pengorbanan.
Soedirman digambarkan bukan hanya sebagai jenderal perang, tetapi sebagai pemimpin moral yang menjadikan iman sebagai senjata utama dalam menghadapi penjajahan.
Jadwal dan Lokasi
Pertunjukan hari ini
4 Nopember 2025
Pukul 13.30 – 16.30 WIB
Pukul 19.30 – 22.30 WIB
Berlangsung di Gedung Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta,
Penonton dari berbagai kalangan diharapkan hadir untuk menyaksikan dan meresapi semangat perjuangan yang dihidupkan kembali melalui seni panggung.












