Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (Umbara) menjadi kampus pertama di Indonesia dalam menerapkan Smart and Green Energy Campus.
Semakin intensifnya perubahan iklim dan ancaman krisis iklim, menjadikan kebutuhan akan transformasi hijau skala global semakin mendesak, sehingga seluruh institusi termasuk perguruan tinggi kini dituntut untuk berkomitmen dan berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Dalam launching Smart and Green Energy kampus Umbara membangun ekosistem pendidikan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan
Efisiensi energi, konservasi dan peningkatan kualitas lingkungan hidup, dengan didukung dengan sistem otomasi digital yang canggih bekerjasama dengan PT. PLN Icon Plus, menandakan Umbara telah siap bertransformasi dan masuk ke dalam jaringan Green and Sustainable Smart Campus untuk kemudian berkembang menjadi universitas berkelas dunia.
Dengan penerapan konsep Smart and Green artinya universitas bukan sekedar mengajarkan mengenai dampak global warming dan climate change, tapi secara konkret menunjukkan cara mengatasi tantangan tersebut
Umbara bukan hanya melahirkan lulusan yang kompeten secara keilmuan dan berdaya saing tapi sekaligus akan mencetak generasi masa depan yang sadar dan berwawasan lingkungan.
Pemkab Bogor sangat menyambut baik segala bentuk sinergi dan kolaborasi bersama Umbara dan segenap institusi Muhammadiyah, karena pembangunan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan seluruh elemen bangsa, termasuk perguruan tinggi, dunia usaha, dan segenap komponen civil society,
Wakil Rektor I Umbara, Syaiful Rahim menerangkan, global warming merupakan isu yang harus kita selesaikan secara bersama-sama, Umbara menjadi bagian terdepan untuk memulai hal ini, melalui konsep Smart and Green Energy Campus.
“Umbara adalah kampus pertama di Indonesia yang menjalankan program Smart and Green Energy Campus. Sebagai komitmen mewujudkan ekosistem pendidikan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” terang Syaiful.
“Umbara juga bersinergi dengan Pemkab Bogor dalam program pengentasan kemiskinan, dengan fokus pengembangan aplikasi monitoring kasus stunting di Kabupaten Bogor,” tandas Syaiful Rahim
