Media Daulat Rakyat

14g71v1ae abdul muti

Jurusan IPA, IPS dan Bahasa kembali Dihidupkan

Images 41

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan kembali mengadakan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sebelumnya, jurusan IPA, IPS, dan Bahasa dihapuskan pada era Mendikbud Ristek Nadiem Makarim 2019-2024.

Lantas, apa alasan kembali menghidupkan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA?

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menjelaskan kebijakan itu dibuat untuk mengakomodasi Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang akan berbasis mata pelajaran (matel).

Diketahui, kehadiran TKA sebagai salah satu pertimbangan dalam penerimaan mahasiswa baru di tingkat perguruan tinggi akan mulai diuji coba pada siswa jenjang kelas 12 atau kelas 3 SMA pada November 2025.

Lantas, apa alasan kembali menghidupkan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA?

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menjelaskan kebijakan itu dibuat untuk mengakomodasi Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang akan berbasis mata pelajaran (matel).

Diketahui, kehadiran TKA sebagai salah satu pertimbangan dalam penerimaan mahasiswa baru di tingkat perguruan tinggi akan mulai diuji coba pada siswa jenjang kelas 12 atau kelas 3 SMA pada November 2025.

“Jadi nanti akan ada jurusan lagi. IPA, IPS, dan Bahasa, sehingga dalam TKA itu nanti, murid-murid itu ada tes yang wajib, yaitu Bahasa Indonesia dan Matematika,” kata Mu’ti di kantor Kemendikdasmen, Jakarta dalam keterangannya, Sabtu (12/4/2025).

Selain tes mapel wajib, sambungnya, siswa dapat memilih mata pelajaran pilihan dalam TKA sesuai jurusan. Sebagai contoh, siswa jurusan IPA bisa memilih Biologi, Fisika, atau Kimia. Adapun siswa jurusan IPS dapat memilih Ekonomi, Geografi, Sejarah, atau Sosiologi.

”Dengan cara seperti itu, maka kemampuan akademik seseorang akan menjadi landasan ketika melanjutkan ke perguruan tinggi ke jurusan tertentu, itu bisa dilihat dari nilai kemampuan akademiknya,” terangnya.

Mu’ti mengungkapkan, dirinya mendapatkan masukan dari Forum Rektor Indonesia dan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia. Dimana, banyak mahasiswa baru diterima di program studi yang tidak sesuai dengan kemampuan akademiknya selama di SMA.

”Ada mahasiswa yang dia itu IPS, tetapi diterima di fakultas kedokteran. Wah, itu bisa jadi jebluk dia selama kuliah. Diterima sih diterima, tetapi begitu kuliah akan jadi kesulitan tersendiri karena dasarnya tidak berbasis mata pelajaran yang selama ini dipakai dalam asesmen nasional yang diperlakukan pada masa Mas Nadiem itu,” papar Mu’ti. (*)

Artikel Terkait

Img 20250426 wa0019

Wagub Hellyana Apresiasi 70 Tahun…

JAKARTA – Wakil Gubernur (Wagub) Kepulauan…

Whatsapp image 2025 04 27 at 17.16.02

Masyarakat Belitung Titip Harapan ke…

TANJUNGPANDAN — Sebagai ungkapan rasa syukur…

Images 64

Pengunduran Diri Massal CPNS Cerminkan…

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer…

Jurusan IPA, IPS dan Bahasa kembali Dihidupkan – Media Daulat Rakyat