Tanjungpandan, Belitung — (15/10/2025)
Suasana Pasar Berehun di Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, mendadak ramai saat Wakil Bupati Belitung, Syamsir, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi.
Kunjungan tersebut bertujuan meninjau langsung aktivitas pedagang dan memastikan pengelolaan pasar berjalan sesuai aturan.
Dalam sidak tersebut, Syamsir didampingi oleh Kepala Dinas KUMKMPTK Belitung, Annyta; Kepala Satpol PP Belitung, Hendri Suzanto; serta sejumlah pejabat daerah lainnya.
Dugaan Pelanggaran Pengelolaan Pasar
Syamsir menemukan indikasi pelanggaran serius dalam pengelolaan pasar milik pemerintah daerah. Beberapa kios diketahui dibangun secara mandiri oleh pedagang dan bahkan diperjualbelikan, padahal seluruh lapak dan kios merupakan aset pemerintah.
“Temuannya, ini dikelola koperasi, tapi tidak masuk ke kita. Kios-kios dibuat sendiri lalu diperjualbelikan. Ini semua akan kita crosscheck, termasuk yang memperjualbelikan akan kita panggil karena ini milik pemerintah daerah dan tidak boleh diperjualbelikan,” tegas Syamsir.
Langkah Penataan dan Pendataan Ulang
Menindaklanjuti temuan tersebut, pemerintah daerah akan melakukan pendataan ulang dan penataan pasar. Seluruh lapak akan dicatat secara resmi dan difungsikan sesuai ketentuan. Retribusi pedagang nantinya akan diatur melalui satu pintu di Dinas KUMKMPTK.
Syamsir juga membuka peluang kerja sama dengan koperasi untuk pengelolaan fasilitas pendukung seperti parkir dan kebersihan.
Potensi Kebocoran Pendapatan Daerah
Dari hasil perkiraan awal, penyimpangan pengelolaan pasar diperkirakan menyebabkan kebocoran pendapatan daerah hingga Rp150 juta per tahun.
“Kebocoran dari 2016 itu luar biasa. Kalau hitungan awal, sekitar Rp150 juta per tahun yang seharusnya masuk ke pemerintah daerah,” beber Syamsir.
Data Pasar Berehun
Kabid Usaha Perdagangan Dinas KUMKMPTK Belitung, Hamzah, menjelaskan bahwa Pasar Berehun memiliki:
- 120 lapak
- 45 kios
Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persen kios terisi aktif, sementara lapak digunakan secara bergantian oleh 70 hingga 100 pedagang setiap hari.












