Intisari Berita
- Satuan Tugas Penyelamatan Keuangan Negara (Satgas PKH) bersama Tim Halilintar mengamankan truk tangki berisi 5.000 liter BBM bersubsidi jenis pertalite di Desa Cerucuk, Belitung (26/10/2025).
- Selain truk, turut disita drum dan jeriken berisi BBM yang diduga digunakan untuk aktivitas tambang ilegal.
- Kepala Kejaksaan Negeri Belitung, Bagus Nur Jakfar Adi Saputro, membenarkan penindakan tersebut dan menyatakan bahwa penyidik tengah mendalami alur distribusi BBM. Dugaan sementara mengarah pada penyalahgunaan BBM subsidi untuk mendukung kegiatan tambang ilegal.
- Pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait masih berlangsung. Kajari menegaskan komitmen untuk menindak tegas pelanggaran yang merugikan negara, mengingat BBM subsidi diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat luas.
BELITUNG – Satuan Tugas Penyelamatan Keuangan Negara (Satgas PKH) bersama Tim Halilintar berhasil mengamankan sebuah truk tangki berisi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite di Belitung (26/10/2025).
Truk berkapasitas sekitar 5.000 liter tersebut diamankan saat melakukan penyaluran di salah satu APMS di kawasan Desa Cerucuk.
Selain truk, petugas juga menyita sejumlah drum dan jeriken berisi BBM yang diduga merupakan bagian dari aktivitas ilegal. Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Belitung, Bagus Nur Jakfar Adi Saputro, membenarkan penindakan tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya tengah mendalami kasus ini.
“Iya betul, Satgas menitipkan hasil penertiban penyalahgunaan BBM subsidi. Ada truk, jeriken, dan drum berisi pertalite,” ujar Bagus.
Penyidik Kejari Belitung telah meminta keterangan dari beberapa pihak untuk menelusuri alur distribusi BBM tersebut. Diduga kuat, bahan bakar subsidi ini mengalir untuk kebutuhan tambang ilegal.
“Ada informasi bahwa pertalite itu untuk mendukung aktivitas tambang ilegal. Tapi untuk memastikannya, kami masih melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait,” jelas Bagus.
Bagus menegaskan, pihaknya akan melanjutkan proses hukum secara menyeluruh. Pemerintah telah memberikan subsidi BBM untuk kepentingan masyarakat, sehingga penyalahgunaan yang merugikan negara akan ditindak tegas.
“Pemeriksaan masih berjalan. Kami akan dalami sampai jelas,” tegasnya.
Kasus ini menambah daftar panjang penyalahgunaan BBM bersubsidi di Indonesia, dan menjadi perhatian serius bagi aparat penegak hukum.
