Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Teguh Rahayu menginformasikan, jumlah lindu susulan Gempa Cianjur berjumlah 125 kali hingga Selasa 22 November 2022 pukul 08.00 WIB. Kekuatan gempa susulan itu bervariasi dari yang terbesar bermagnitudo 4,2 hingga 1,5.
Sebagian titik gempa susulan berada di sekitar garis Sesar Cimandiri yang juga dekat dengan wilayah Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi. BMKG memperbarui data jumlah gempa susulan per satu jam.
“Gempa susulan terbanyak yang totalnya 32 kali terjadi pada 1-2 jam pertama pasca gempa utama. Lalu 25 kali lindu susulan setelah 8-9 jam kemudian,” kata Teguh, Selasa, 22 November 2022.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban jiwa akibat Gempa Cianjur hingga saat ini mencapai 162 orang.
Selain itu, 25 orang tercatat masih tertimbun runtuhan bangunan dan 326 orang lainnya luka-luka. Warga mengungsi dilaporkan sebanyak 13.784 orang yang tersebar di beberapa titik.
BNPB juga mencatat Gempa Cianjur mengakibatkan kerusakan infrastruktur. Tercatat sebanyak 2.345 rumah rusak, 1 unit pondok pesantren rusak berat, 1 RSUD Cianjur rusak ringan, 8 unit gedung pemerintah rusak, 10 unit sarana pendidikan rusak, dan 3 unit sarana ibadah rusak.
1. Informasi gempa bumi
Gempa bumi terjadi pada hari Senin, tanggal 21 November 2022, pukul 13:21:10 WIB. Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 107,05 BT dan 6,84 LS, berjarak sekitar 9,65 km barat daya Kota Cianjur atau 16,8 km timur laut Kota Sukabumi, dengan magnitudo M5,6 pada kedalaman 10 km. Berdasarkan informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 107,095 BT dan 6,853 LS dengan magnitudo M5,6 pada kedalaman 10 km. Menurut data GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 107,05 BT dan 6,89 LS, dengan magnitudo M5,5 pada kedalaman 10 km.
2. Kondisi geologi dan penyebab gempa bumi
Lokasi pusat gempa bumi terletak di darat di wilayah Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran hingga dataran bergelombang, perbukitan bergelombang hingga terjal yang terletak pada bagian tenggara gunung api Gede. Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan aluvial sungai. Sebagian batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter tersebut pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi. Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi. Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif. Keberadaan sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya dan lokasinya berada pada bagian timur laut zona sesar Cimandiri.
3. Dampak gempa bumi
Menurut informasi dari media online, kejadian gempa bumi ini telah mengakibatkan terjadinya bencana berupa korban jiwa, luka-luka, kerusakan bangunan dan gerakan tanah di wilayah Kabupaten Cianjur. Menurut data BMKG guncangan gempa bumi dirasakan pada wilayah sekitar lokasi pusat gempa bumi di Kabupaten Cianjur pada skala V-VI MMI (Modified Mercalli Intensity). Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat.
4. Rekomendasi
- Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi.
- Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan dari BPBD setempat.
- Bangunan di Kabupaten Cianjur harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.
- Oleh karena wilayah Kabupaten Cianjur tergolong rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural.
- Kejadian gempa bumi ini diperkirakan berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya sesar permukaan dan bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.
- Badan Geologi akan mengirim Tim Tanggap Darurat (TTD) ke lokasi bencana guna melakukan pemetaan dampak gempa bumi dan memberikan rekomendasi teknis guna membantu Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi lokasi bencana.