Prof. Dr. H. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc. (lahir 5 Februari 1956) adalah seorang advokat, akademisi di bidang hukum tata negara, politikus, dan salah seorang tokoh pemikir dan intelektual Indonesia. Ia pernah bekerja di Sekretariat Negara sebagai penulis pidato Presiden Soeharto dan B.J. Habibie, kemudian menjadi anggota DPR/MPR RI, dan selanjutnya menjabat sebagai Menteri Hukum dan Perundang-Undangan, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia.
Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan di tingkat internasional, seperti ASEAN, AALCO dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Ia pernah menjadi Ketua Panitia Penyelenggara Konferensi Internasional tentang Tsunami dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika II di Jakarta. Yusril juga beberapa kali memimpin delegasi Republik Indonesia ke persidangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas dan mensahkan berbagai Konvensi Internasional, antara lain UN Convention on Transnational Organized Crime di Palermo, Italia, dan UN Convention Against Corruption di Markas PBB di New York.
Yusril juga pernah menjadi President dari Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) yang bermarkas di New Delhi, India.
Yusril ditunjuk menjadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang ketika partai itu berdiri di awal Reformasi pada tanggal 17 Juli 1998. Pada 26 April 2015, ia terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang di Muktamar IV PBB di Puncak, Jawa Barat. Ia terpilih untuk sekali lagi secara aklamasi dalam Muktamar V PBB yang diadakan di Tanjung Pandan, Belitung tahun 2020.
Yusril Ihza Mahendra Hampir terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia dalam sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat di tahun 1999. Usai Presiden Soeharto lengser, 1998, Yusril yang sebelumnya berkarir sebagai dosen hukum itu terjun ke dunia politik praktis. Dia mendirikan Partai Bulan Bintang (PBB), titisan Partai Islam Masyumi pada era Presiden Soekarno.
Pengalaman birokrasi Yusril sudah dimulai sebelum terjun ke politik. Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia dipercaya Presiden Soeharto menjadi penulis naskah pidato di pemerintahan Soeharto. Selama dua tahun lebih, ada 204 pidato Presiden Soeharto yang ditulis oleh Yusril.
Setelah reformasi, karier Yusril terbilang moncer dalam pemerintahan. Dia beberapa kali menjadi menteri di presiden yang berbeda. Pada masa Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001) dia dipercaya sebagai Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. Pada era Presiden Megawati (2001-2004), dia juga dipercaya sebagai Menteri Hukum dan HAM, lalu pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2007), dia dipercaya menjadi Menteri Sekretaris Negara.
Sementara kariernya di pentas dunia, Yusril beberapa kali mewakili pemerintah di tingkat internasional. Misalnya perundingan-perundingan internasional tingkat ASEAN, Organisasi Konferensi Islam (OKI), APEC, dan Komisi Hak Asasi Manusia di PBB.
Setelah tidak menjadi pejabat negara, Yusril kembali ke dunia kampus dan mendirikan perusahaan hukum bersama adiknya Yusron Ihza dengan nama Ihza & Ihza Law Firm. Nama jasa konsultasi hukumnya pun naik daun dengan nama besar sosok Yusril ini. Seiring perkembangan politik terkini, Yusril kembali menakhodai Partai Bulan Bintang, perode 2015-2020
Dalam berumah tangga, Yusril menikah dua kali, yaitu dengan Kessy Sukaesih dan dikaruniai empat orang anak. Setelah berpisah, dia kemudian menikah lagi dengan Rika Tolentino Kato pada tahun 2006 dan dikarunia dua orang anak.
Masa kecil Yusril dibesarkan dalam keluarga terdidik. Karena memang ayahnya adalah seorang guru yang kemudian bekerja pada dinas pendidikan. Bahkan sang ayah berharap kesembilan anaknya mau melanjutkan tradisi keilmuan dengan menjadi guru atau dosen.
Tampaknya pesan ayahnya terbenam dalam benak Yusril. Yusril terlihat rajin untuk mengejar cita-citanya. Selain cerdas, Yusril juga aktif di organisasi sekolah. Sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Yusril sudah aktif berorganisasi di sekolahnya. Di SMP, Yusril menjadi ketua OSIS dan begitu juga saat di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Setelah lulus SMA, Yusril meneruskan pendidikannya mengambil Ilmu Filsafat di Fakultas Sastra dan mengambil Hukum Tata Negara di Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1982. Yusril juga melanjutkan program S2 di University Of The Punjab, India. Sementara untuk S3-nya diperoleh di University Sains Malaysia dan meraih gelar doctor of philosophy dalam ilmu politik.
Kariernya dimulai sebagai pengajar seperti keinginan orang tuanya. Dia mengajar mata kuliah Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum dan Filsafat Hukum di Universitas Indonesia. Dari universitas Indonesia ini, Yusril dinobatkan sebagai Guru Besar Ilmu Hukum.
KELUARGA
Istri Pertama : Kessy Sukaesih (Berpisah)
Anak : Kemal Fadlullah
Kenia Khairunissa
Meilany Alissa
Ali Reza Mahendra
Istri Kedua : Rika Tolentino
Anak : Ismail Zakariya
Zulaikha
PENDIDIKAN
SMP Negeri 1 Manggar
SMA Pergib Manggar
Filsafat Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1982
Hukum Tata Negara, Universitas Indonesia, 1983
Social Science (Master), University of the Punjab, 1984
Politic Science (Doctor), University Sains Malaysia, 1993
KARIER
Ketua OSIS SMP N 1 Manggar
Dosen Universitas Indonesia
Wakil Ketua Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia, 1981-1982
Penulis naskah pidato Presiden Soeharto, 1997
Ketua pengkajian hukum dan wakil ketua Dewan Pakar ICMI DKI Jakarta,1996-2000
Vice President dan President Asian-African Legal Consultative Organization, New Delhi
Anggota DPP Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia,1996-2000
Pendiri dan Pemimpin Partai Bulan Bintang (PBB), 1998-2005
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, 26 Agustus 2000-7 Februari 2001
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Kabinet Gotong Royong, Agustus 2001-2004
Menteri Sekretaris Negara Kabinet Indonesia Bersatu, 20 Oktober 2004-2007
Pendiri Ihza & Ihza Law Firm
Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang 2015-sekarang