Debu
ESu
Engkau dari debu
kelak ketika kau kembali
tanpa segenggam kebajikan
engkau akan berkata
lebih baik aku jadi debu
Engkau boleh menatap
kaca bening
yang pelan-pelan
menjadi buram
lantaran debu
yang menempel
menutupi
Noda dan dosa
Laksana debu
yang menempel pada hati
tak lagi jernih
dalam memandang
dalam menimbang
Istigfarlah
agar hati yang diliputi
debu bisa gau gosok
kau basuh dengan
kain basah
agar hati kembali jernih
untuk menimbang
memperhatikan
lalu memutuskan
menetapkan
Bertobatlah
Dengan membersihkan
kaca yang telah buram
menghitam
lengket dengan debu-debu
noda dan dosa
yang telah melekat
Dengan apa
membersihkan kaca
agar kembali jernih
Ambil benda pipih
untuk mengerik debu
agar kaca kembali jernih
Engkau sendiri
adalah debu
aku juga debu
Dia banyak mengambil
umpama
untuk mengajari engkau
mengajari aku
tentang debu
“Kebajikan tanpa keikhlasan
umpama debu
yang menempel
pada batu licin
Lalu datang hujan lebat
lalu kemana debu-debu itu”
Engkau dan aku
adalah debu
Malang
17 Okt 2025
- DR. H. Edy Sukardi, M.P.d, Rektor Universitas Muhammadiyah Bogor Raya
- Sastrawan Indonesia














