
Denpasar, 11 September 2025 — Banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Bali sejak awal pekan akhirnya surut pada Kamis pagi.
BPBD Bali menyatakan bahwa kondisi air telah kembali normal di sebagian besar titik terdampak, memungkinkan petugas untuk mengalihkan fokus ke tahap pemulihan.
Tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, dan relawan kini bergerak cepat membersihkan jalan utama, fasilitas publik, dan rumah warga. Selain itu, pencarian terhadap korban hilang terus dilakukan di beberapa lokasi yang sebelumnya terisolasi akibat genangan.
Jumlah korban tewas akibat banjir bertambah menjadi 12 orang.
Sembilan di antaranya telah teridentifikasi berasal dari Denpasar, Gianyar, Jembrana, dan Badung.
Tiga korban lainnya masih dalam pencarian, dengan harapan dapat ditemukan secepat mungkin.
Salah satu titik terdampak paling parah adalah bantaran Tukad Badung di Denpasar.
Arus deras merobohkan sebuah toko yang berada di tepi sungai, menewaskan lima orang di lokasi. Insiden ini menjadi simbol betapa dahsyatnya banjir yang melanda.
Ketinggian air sempat mencapai 2 hingga 3 meter, merendam pemukiman padat penduduk, warung, sekolah, dan tempat ibadah.
Banyak warga terpaksa mengungsi ke balai desa dan posko darurat yang didirikan oleh pemerintah daerah.
Kepala BPBD Bali, I Made Suardana, menyampaikan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk mempercepat proses pemulihan.
“Kami prioritaskan keselamatan warga, pembersihan lingkungan, dan pencarian korban yang belum ditemukan,” ujarnya.
Warga terdampak mulai kembali ke rumah masing-masing, meski sebagian besar masih membutuhkan bantuan logistik, air bersih, dan layanan kesehatan.
Pemerintah daerah telah mengerahkan tenaga medis dan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan dasar.
BMKG Bali mengingatkan bahwa potensi hujan lebat masih ada dalam beberapa hari ke depan.
Masyarakat diminta tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir dan lereng perbukitan.












