
Belitung — Di balik keterbatasan penglihatan, Yosi Nur Aini memancarkan kekuatan cerita yang luar biasa. Mengenakan kostum bergambar sayuran, ia berdiri tegak di depan kamera, menyuarakan kisah Lala—anak kecil yang harus meninggalkan kebiasaan makan instan demi kesehatan dan keselamatan dari raksasa.
Dongeng itu bukan sekadar hiburan. Di tangan Yosi, cerita menjadi medium perubahan.
Ia menyampaikan pesan hidup sehat dengan penuh ekspresi, membuat penonton larut dalam alur yang ia bangun. Tak heran, penampilannya di ajang Festival dan Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) 2025 berhasil memukau juri dan mengantarkannya meraih Juara 1 Nasional kategori storytelling.
Dari Belitung ke Panggung Nasional
Yosi adalah siswi tunanetra dari SLB Negeri Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Perjalanan menuju prestasi nasional dimulai dari seleksi tingkat provinsi pada Agustus 2025.
Di sana, ia bersaing dengan peserta-peserta tangguh, termasuk mantan juara nasional.
Kepala SLB Negeri Tanjungpandan, Rhama Duniati, sempat diliputi keraguan. “Kami tahu tantangannya besar, tapi kami percaya pada keunikan Yosi,” ujar Rhama, yang juga menjadi pembimbing Yosi.
Kepercayaan itu diwujudkan dalam karya orisinal berjudul Lala si Anak Hebat. Cerita ini ditulis khusus untuk lomba, menyesuaikan dengan tema 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Lala digambarkan sebagai anak cerdas yang harus meninggalkan kebiasaan makan seblak dan mi instan. Proses kreatif ini menjadi nilai tambah yang signifikan dalam penilaian.
Tantangan di Balik Layar
Perekaman video sempat mengalami hambatan. Lokasi yang semula direncanakan tidak memungkinkan, sehingga proses harus dipindahkan ke sekolah lain.
Namun Yosi tetap tampil percaya diri, seolah tak terganggu oleh perubahan teknis maupun keterbatasan fisik.
Prestasi ini bukan yang pertama bagi Yosi. Pada tahun sebelumnya, ia meraih Juara 2 Nasional dalam lomba bercerita yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa. Bahkan saat itu, ia sempat tampil langsung di hadapan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Yosi punya pembawaan yang luar biasa. Kami bangga dan bersyukur atas pencapaiannya,” tutup Rhama.












