Belitung Timur 13 Oktober 2025-Kelangkaan bahan bakar jenis Pertalite melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Belitung Timur. Warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan BBM bersubsidi tersebut, terutama di SPBU kawasan Manggar dan sekitarnya. Dugaan sementara, lonjakan aktivitas pertambangan rakyat menjadi pemicu utama.
Kenaikan harga beli timah yang cukup signifikan dalam beberapa pekan terakhir mendorong maraknya operasi tambang rakyat.
Mesin-mesin tambang yang digunakan, sebagian besar berbasis bahan bakar bensin, diduga menyerap pasokan Pertalite dalam jumlah besar.
“Biasanya kami isi motor pagi-pagi, sekarang antre panjang dan kadang kosong. Katanya banyak dipakai untuk tambang,” ujar Rudi, warga Desa Padang, saat ditemui di SPBU Manggar.
Pertalite merupakan BBM bersubsidi yang diperuntukkan bagi kendaraan pribadi dan transportasi umum. Penggunaan untuk sektor pertambangan rakyat, jika benar terjadi, berpotensi melanggar aturan distribusi dan merugikan masyarakat umum.
Pemerintah daerah dan aparat terkait diminta segera melakukan audit distribusi BBM dan menindak tegas oknum yang menyalahgunakan alokasi subsidi.
Selain itu, perlu ada pemetaan kebutuhan energi sektor tambang rakyat agar diarahkan ke BBM non-subsidi atau alternatif lain yang lebih tepat guna.
“Jika dibiarkan, bukan hanya masyarakat yang dirugikan, tapi juga negara. Subsidi BBM harus tepat sasaran,” tegas seorang aktivis lingkungan di Belitung Timur.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Pertamina atau Pemkab Belitung Timur terkait kelangkaan Pertalite tersebut.
Namun, masyarakat berharap ada solusi cepat dan adil agar akses energi tetap merata dan tidak terserap oleh aktivitas ekonomi yang belum terkontrol.












