YOGYAKARTA, 19 Oktober 2025 — Alunan lembut dan penuh makna dari Keroncong Stambul Fajar, kelompok musik tradisional asal Pulau Mendanau, Kabupaten Belitung, menggema di kawasan Monumen Serangan Umum 1 Maret, Yogyakarta.
Penampilan ini menjadi bagian dari perayaan Hari Kebudayaan Nasional yang digelar oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.
Kelompok ini tampil mewakili Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah V yang mencakup Jambi, Bangka, dan Belitung.
Dengan semangat pelestarian budaya, mereka membawa nuansa khas kemaritiman dan tradisi beume betaun yang melekat dalam kehidupan masyarakat Mendanau.
“Kami ingin menunjukkan bahwa keroncong bukan hanya warisan, tapi juga ruang ekspresi dan kebanggaan daerah,” ujar salah satu anggota Keroncong Stambul Fajar seperti dikutip dari Bangkapos.
Penampilan mereka mendapat sambutan hangat dari pengunjung dan pegiat budaya, yang mengapresiasi kekayaan idiom musikal keroncong Sumatra yang jarang terdengar di panggung nasional.
Selain menjadi ajang pertunjukan, kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat jejaring antar komunitas budaya dari berbagai daerah.
“Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, kami berharap keroncong dari Mendanau terus hidup dan menginspirasi generasi muda,” Ujar salah satu.pentolan kelompok Keroncong Stambul fajar












