pers-scaled.jpg
 20230731_193802.gif
 323276293_566466371650625_8427709249684468411_n-scaled.jpg

 PT Pertamina (Persero) secara resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi seperti Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite, Minggu (10/7/2022).

Dukutip dari laman Antara, Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Taufikurachman, menegaskan pihaknya tak menaikan harga BBM subsidi ketika harga minyak tengah tinggi.

“Walau harga Indonesian Crude Price (ICP) untuk BBM dan Contract Price Aramco (CPA) untuk elpiji masih tinggi, harga BBM bersubsidi tidak ikut dinaikkan,” tuturnya dikutip dari Antara, Senin (11/7/2022).

Tak hanya BBM, harga gas elpiji untuk ukuran 5,5 kg dan 12 kg jenis Bright Gas juga turut naik.

Meski ada kenaikan di harga BBM, Manajemen PT Pertamina Patra Niaga memastikan pihaknya tak melakukan hal serupa kepada bahan bakar subsidi yakni Pertalite, solar, dan elpiji 3 kg.

Taufikurachman mengatakan perubahan ini dilakukan dengan mengikuti tren harga pada industri minyak dan gas dunia.

“Saat ini penyesuaian harga dilakukan kembali untuk produk Pertamax Turbo dan Dex series,” tuturnya.

Meski demikian untuk BBM jenis Pertamax yang merupakan BBM nonsubsidi, harganya tetap atau tidak berubah Rp12.750 per liter.

Pertamina kemudian menyesuaikan harga untuk produk bahan bakar khusus (BBK) atau BBM nonsubsidi. Pertamax Turbo (RON 98) yang semula Rp14.800 jadi Rp16.500.

Kemudian Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp16.850 dari Rp14.000 per liter. Selanjutnya Dexlite (CN 51) Rp15.350 dari Rp13.250 per liter.

Sementara untuk elpiji nonsubsidi atau Bright Gas 5,5 kg akan disesuaikan dari sebelumnya Rp91.000, sekarang jadi Rp104.000. Sementara untuk Bright Gas 12 kg sebelumnya Rp189.000 jadi Rp215.000.

About Post Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *