pers-scaled.jpg
 20230731_193802.gif
 323276293_566466371650625_8427709249684468411_n-scaled.jpg

Manggar, Belitung Timur|– Bupati Belitung Timur Burhanudin dan Wakil Bupati Beltim Khairil Anwar menerima kunjungan Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Guritno Wahyu Wijanarto bersama dengan Kepala Balai Guru Penggerak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Edward di ruang kerja Bupati Beltim, Selasa (2/8/22). Kunjungan silaturahmi ini sekaligus untuk mengetahui penerapan dan dukungan Pemkab Beltim terhadap Kurikulum Merdeka Belajar.

           Kurikulum Merdeka Belajar merupakan pilihan kurikulum yang diberikan pemerintah pusat dalam rangka pemulihan pembelajaran selama kurun 2020 – 2024. Kurikulum Merdeka diterapkan untuk seluruh satuan pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA dan tingkat kesetaraan.

Di Kabupaten Beltim setidaknya sudah ada 137 sekolah mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA sederajat yang sudah mendaftar untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka Belajar. Tahun 2024 mendatang Kurikulum ini harus sudah diterapkan oleh semua sekolah.

“Kurikulum Merdeka secara sederhananya adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana lebih mengutamakan bakat, minat, dan pembangunan karakter pada diri siswanya itu sendiri,” jelas Guritno.

Menurut Guritno pada dasarnya yang menjadi pembeda Kurikulum Merdeka Belajar dengan kurikulum sebelumnya lebih kepada proses pembelajarannya. Di mana pada Kurikulum Merdeka Belajar ini guru dituntut untuk melaksanakan pembelajaran bukan karena kemauan gurunya tetapi didasarkan dengan kebutuhan peserta didik, tingkat pemahaman awal peserta didik, dan pola belajarnya.

“Kalau masih ada guru-guru yang menggunakan metode lama dengan memberikan banyak tugas, itu masih kita tolelir. Memang masih proses untuk penerapan kurikulum ini,” ujar Guritno.

Menurut Guritno prinsip utama yang diterapkan dalam Kurikulum Merdeka Belajar, adalah setiap anak memiliki cara belajar dan daya tangkap terhadap penjelasan yang berbeda. Jadi guru tidak bisa memukul sama rata kemampuan seorang anak dalam menerima pelajaran.

“Prinsip yang ditekankan dalam Kurikulum Merdeka Belajar ini adalah menumbuh kembangkan enam profil pelajar Pancasila yaitu berketuhanan, beriman kepada tuhan yang maha esa, kreatif, mandiri, gotong royong dan bernalar kritis,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Beltim Sarjano mengatakan Pemkab Beltim mendukung penuh penerapan Kurikulum Merdeka untuk sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Beltim. Bahkan dua sekolah sudah mulai mengadopsi secara penuh Kurikulum Merdeka.

“Secara bertahap kita sudah mempersiapkan guru-guru kita untuk mengikuti pelatihan secara mandiri. Di semua Kecamatan diselenggarakan workshop, bahan dua SMP, yakni SMP 1 Manggar dan SMP 1 Gantung sudah menggunakan platform merdeka,” ungkap Sarjano.

Sarjano menjamin tidak ada pro dan kontra terkait program ini di kalangan pendidik di Kabupaten Beltim. Mengingat guru-guru merupakan ujung tombak keberhasilan program Kurikulum Merdeka.“Kalau pro dan kontra tidak boleh terjadi. Kita jamin tidak ada penolakan dari guru, mereka harus mengikuti dan mempersiapkan diri untuk Kurimkulim ini,” ujar Sarjano.  @2! 

About Post Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *