pers-scaled.jpg
 20230731_193802.gif
 323276293_566466371650625_8427709249684468411_n-scaled.jpg

Prospek pemanfaatan Web 3.0 akan menciptakan nilai tambah lebih bagi masa depan ekonomi digital Indonesia.  Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menilai keberadaaan teknologi Web 3.0 menarik bagi pengembagan ekosistem digital nasional. 

“Masa depan khas Web 3.0 telah menawarkan terobosan dalam ranah digital yang terkait dengan teknologi blockchain, metaverse, dan konsep relevan lainnya seperti identitas digital,” ujarnya dalam Pembukaan NXC International Summit 2022 di Merusaka Hotel Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (31/08/2022).

Indonesia merupakan negara  ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan valuasi USD70 Miliar pada 2021 dan diproyeksikan tumbuh hingga UDS315,5 Miliar pada 2030. 

Menteri Johnny menyatakan keberadaan teknologi Web 3.0 menjadi peluang yang menarik. Menurutnya, perkembangan terkini menunjukkan jika perusahaan teknologi startup di sektor Web 3.0 Indonesia dapat bersaing di tingkat internasional. 

“Merupakan peluang menarik untuk memanfaatkan potensi teknologi Web 3.0.  Salah satu pencapaian yang patut dicatat adalah pencatatan lima paten global yang menandai penemuan dan inovasi  grup WIR di bidang teknologi digital,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Kementerian Kominfo terus mendorong anak bangsa mewujudkan peluang yang begitu besar dengan membangun ekosistem teknologi secara komprehensif.

“Kominfo sebagai regulator, fasilitator, dan akselerator, untuk upaya transformasi digital, berusaha menggelar infrastruktur digital agar lebih merata untuk semua orang di setiap bagian nusantara,” tandas Menkominfo.

Salah satu langkah Kementerian Kominfo dengan mengambil kebijakan responsif untuk juga fokus dan mendorong pengembangan data center. 

“Data memiliki peran penting dari setiap inovasi digital. Oleh karena itu, dengan bersama perusahaan teknologi, Kominfo membangun empat Pusat Data Nasional atau cloud pemerintah,” ujarnya.

Sebelumnya, Menkominfo Johnny G. Plate mengungkap generasi pertama Web 3.0 yang dikenal dengan teknologi blockchain bisa menyediakan jaringan terdesentralisasi dan dapat dioperasikan semua orang menggunakan teknologi terkini. Mengutip hasil penelitian terbaru, ukuran pasar global Web 3.0  yang mencapai UDS3,2 Miliar  pada tahun 2021 dan diproyeksikan mencapai USD8,5 Miliar pada tahun 2030.

Potensi itu akan bisa dioptimalkan dengan ketersediaan infrastruktur digital yang sudah dibangun Pemerintah berupa jaringan backbonefiber optic, jaringan middle mile berupa sateit dengan kapasitas besar (ultra-high throughput satellite) dan the last mile berupa Base Transceiver Station (BTS). 

About Post Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *