Amerika punya Hollywood, India dengan Bollywood nya. Indonesia sendiri, pernah punya “Tangkiwood”. Tangkiwood ini adalah kawasan bermukim artis tempo dulu sejak tahun 50-an. Pada daerah itu tercatat nama seperti Tan Ceng Bok, Fifi Young, Wolly Sutinah dan lain-lain.
Sebenarnya para artis Tangkiwood ini sudah berkiprah sejak tahun 1930an. Sebelum menjadi film layar lebar, mereka adalah pemain stambul, dan tonil atau sandiwara zaman dulu.
Salah satu pertunjukan mereka yang terkenal berjudul “Moonlight Opera”, Jakarta. Di salah satu adegannya, muncul seorang pemain berpakaian lusuh. Tampah di kepala yang berisi kacang goreng. Ia tak berakting di panggung, melainkan turun di antara para penonton.
Lalu ia bersenandung : “Kacang goreng…kacang goreng.. sudilah tuan-tuan membeli kacang goreng. Saya ini menjual kacang goreng… untuk membeli susu anak di rumah… tolong beli kacang goreng ini karena saya orang susah…”. Suaranya melengking tinggi rendah, kadang menyayat berlebihan, didukung busana compang-camping, memaksa penonton hanyut dalam suasana haru biru.
Entah karena si pemain yang totalitas menghayati peran atau penonton yang kala itu sentimental, yang jelas si primadona dihadiahi tepuk panjang. Babak demi babak, hingga babak penutup diakhiri dengan menyebar kacang goreng ke seluruh penjuru penonton, dan segera menjadi rebutan, bak merebut tumpeng berkah acara sekatenan….
Totalitas peran sang primadona, bahkan sampai membuat Sultan di Pontianak di era tahun 30 an mengirim surat untuk sang primadona yang isinya “Aku cinta padamu..”, lalu diselipkan beberapa ringgit dalam amplop.
Si Primadona girang, kehormatan dan rezeki diraih sekaligus, meski cinta itu mungkin sekedar basabasi.
Demikian sedikit cerita dari era keemasan Tangkiwood. Kawasan ini sekarang menjadi Kelurahan Tangki, Jakarta Barat.
Sumber: Sinar Harapan, 7-01-1986. Koleksi Surat Kabar Langka Salemba-Perpustakaan Nasional RI (SKALA-Team)
About Post Author
