pers-scaled.jpg
 20230731_193802.gif
 323276293_566466371650625_8427709249684468411_n-scaled.jpg

Ratusan rumah di Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Bangka Belitung (Babel) terendam banjir. Total ada empat kelurahan yang terendam. Dua di antaranya terdampak cukup parah dengan ketinggian air mencapai 70 sentimeter.

Empat Kelurahan di Kecamatan Tanjungpandan itu adalah Kelurahan Kota dan Kelurahan Pangkal Lalang. Kawasan ini tak begitu parah. Sedangkan dua lokasi yang parah yakni di Kelurahan Parit dan Kelurahan Damai. Ketinggian debit air mencapai 50-70 centimeter.

Kepala BPBD Babel, Mikron Antariksa menjelaskan, Senin (13/11/2023) sore hujan mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Belitung. Hujan deras disertai petir melanda di empat kelurahan tersebut.

“Berdasarkan data yang kami himpun di lapangan sebanyak empat kelurahan di Tanjung Pandan terendam banjir akibat hujan intensitas lebat yang turun siang tadi,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Belitung, Agus Supriadi di Tanjung Pandan, Senin.

Ia mengatakan, adapun empat kelurahan tersebut yakni Kelurahan Kota, Kelurahan Pangkalalang, Kelurahan Parit, dan Kelurahan Kampung Damai.

“Dengan jumlah rumah warga yang terendam banjir mencapai ratusan rumah dan kami terus memperbaharui data terkait jumlah rumah warga yang terendam banjir,” ujarnya.

Menurut Agus, peristiwa banjir tersebut disebabkan hujan dengan intensitas lebat mengguyur kota Tanjung Pandan mulai pukul 13.00 WIB dengan ketinggian air mencapai pinggang hingga dada orang dewasa.

“Kemudian kondisi air laut dalam keadaan “taruk” atau tidak surut sehingga menyebabkan air hujan tertahan untuk kembali ke laut sehingga meluber dan merendam pemukiman warga,” katanya.

Ia menambahkan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Belitung turun langsung mengevakuasi masyarakat yang terdampak musibah tersebut.

Evakuasi diprioritaskan kepada para anak-anak, lansia , dan warga yang sakit.

“Mereka kami prioritaskan untuk kami evakuasi ke tempat yang lebih aman dan lebih tinggi,” ujarnya.

Selain itu, TRC BPBD Belitung juga membantu masyarakat mengevakuasi barang-barang berharganya seperti kendaraan sepeda motor maupun dokumen lainnya.

“Kami juga menurunkan pompa air untuk menyedot air yang menggenangi rumah ibadah sehingga dapat kembali surut dan dibersihkan oleh masyarakat,” katanya.

Ia mengimbau, masyarakat di daerah itu mewaspadai bencana banjir terutama saat memasuki musim penghujan sekarang ini.

Selain itu, masyarakat juga diimbau tidak membuang sampah di drainase dan aliran sungai sehingga tidak mengalami penyumbatan yang bisa memicu terjadinya peristiwa banjir.

“Kami berharap masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya terutama persoalan sampah yang menjadi salah satu pemicu terjadinya peristiwa banjir,” ujarnya.

About Post Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *