pers-scaled.jpg
 20230731_193802.gif
 323276293_566466371650625_8427709249684468411_n-scaled.jpg

Bulan Desember adalah satu bulan di mana ada hari sebagai momentun memperingati para Ibu Indonesia. Salah satu tokoh Ibu Indonesia yang hebat adalah Dr Sulianti Saroso. Sebelum terpilih menjadi Ketua Majelis Kesehatan Sedunia (lembaga yang menaungi WHO) ke 26 di Jenewa, beliau pernah bertugas salah satu negara di benua Afrika di tahun 1956.

Negara yang dimaksud adalah Kenya. Saat itu Kenya masih berjuang untuk merdeka dari Inggris. Sejak tahun 1953 meletus perang kemerdekakan di Kenya yang dinamakan gerakan Mau-mau. Tujuan dari gerakan ini berusaha mengusir bangsa kulit putih dengan cara kekerasan. Gerakann ini mendapat dukungan dari berbagai suku di Kenya seperti Kikuyu, Meru dan Embu. Hukuman mati adalah hukuman yang dijatuhkan oleh pemerintah Inggris atas orang-orang yang ikut dalam gerakan tersebut. Sudah lebih dari 60.00 orang ditahan karena terlibat dalam gerakan tersebut.

Nah, Ibu Dokter Sulianti Saroso adalah salah satu orang Indonesia sebagai wakil PBB untuk mengunjungi negara Kenya yang saat itu masih berperang, terutama ke desa-desa di Kenya dalam rangka mengkaji dan mempelajari berbagai usaha masyarakat untuk membantu memberdayakan peranan perempuan di daerah tersebut baik dari segi kesehatan dan ekonomi keluarga. Ibu Sulianti Saroso bersama tim yang ditunjuk organisasi internasional dilakukan pada bulan Januari hingga April 1956.

Atas keberanian dan prestasinya ini, di tahun 1973 Ibu Sulianti Saroso diangkat menjadi Presiden Majelis Kesehatan Dunia. Beliau menjadi salah satu dari dua wanita asal Asia yang pernah menduduki posisi tersebut. Ini salah satu kisah wanita Indonesia yang pernah berkiprah di dunia internasional.

Sumber: Pedoman, 20-12-1958. Koleksi Surat Kabar Langka-Perpustakaan Nasional Salemba (SKALA-Team)

About Post Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *