Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi, melepas ekspor perdana produk kosmetik produksi PT Wahana Kosmetika Indonesia (PT WKI) asal Sidoarjo dengan merek Azarine ke Malaysia senilai RM 7 juta atau setara Rp23,25 miliar. Pelepasan ekspor kosmetik Azarine berlangsung di Pergudangan Gedangan Permai Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (8/1).
Turut hadir dalama cara tersebut yaitu pemilik PT WKI Yuniati Sastera Kusuma; para pemangku kepentingan (stakeholder), baik Pemerintah Pusat dan Daerah di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Sidoarjo, serta asosiasi bisnis.
Didi menjelaskan, kegiatan ekspor tersebut dapat mendukung perekonomian nasional dan meningkatkan ekspor Indonesia ke negara mitra dagang. “Pelepasan ekspor produk kosmetik ini merupakan salah satu bentuk peran nyata pelaku usaha dalam mendukung perekonomian nasional melalui peningkatan ekspor Indonesia ke negara mitra dagang,” ucap Didi.
Pelepasan ekspor kosmetik Azarine menunjukkan, produk kosmetik Indonesia semakin mendapat tempat di pasar global. Azarine sudah cukup dikenal di tingkat nasional dan sudah saatnya diuji coba ke pasar Internasional. Azarine juga telah menerapkan kaidah pembuatan kosmetik yang baik serta sertifikasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ISO 9001:2015, dan sertifikasi halal. Hal ini yang mendorong keberhasilan produk kosmetik Azarine dalam menembus pasar ekspor dan memperoleh apresiasi dari banyak pihak.
Didi juga menyampaikan, Kemendag terus mendorong pembukaan akses pasar ke negara mitra melalui fasilitasi pameran dagang internasional, misi dagang, penjajakan kesepakatan bisnis (business matching), maupun pemanfaatan perjanjian dagang melalui Free Trade Agreement (FTA), Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), dan Preferential Trade Agreement (PTA) sebagai jalan tol bagi ekspor Indonesia ke negara mitra dagang.
Dalam peningkatan daya saing produk ekspor, Kemendag juga memfasilitasi pelaku usaha kosmetik Indonesia melalui sertifikasi Current Good Manufacturing Practice (GMP) dan Halal.
Didi mengungkapkan, industri kosmetik Indonesia sedang tumbuh. “Hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah pelaku usaha kosmetik Indonesia sebesar 11,4 persen tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara, keuntungan sektor kosmetik Indonesia tahun 2024 diperkirakan mencapai USD 1,94 miliar dan diproyeksikan meningkat sebesar 5,53 persen per tahun,” tambah Didi
Selain itu, lanjut Didi, peluang pasar kosmetik dunia masih sangat besar. Pendapatan (revenue) sektor kosmetik diproyeksikan mencapai USD 108,4 miliar tahun 2024 serta diprediksi tumbuh sebesar rata-rata 4,43 persen per tahun pada periode 2024—2028. Oleh karena itu, pelaku usaha kosmetik Indonesia perlu memanfaatkan peluang pasar kosmetik dunia yang cukup prospektif untuk digarap. Kemendag melalui perwakilan dagang Indonesia di luar negeri akan terus memberikan dukungan dan fasilitasi bagi pelaku usaha kosmetik Indonesia untuk memasuki pasar ekspor di negara mitra.
Pada kesempatan yang sama, Didi menyampaikan arahan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bahwa ekspor Indonesia diharapkan akan terus meningkat dikarenakan Kemendag akan semakin gencar mendukung upaya ekspor nasional.
Sementara itu, Yuniati mengungkapkan, pelepasan ekspor perdana Azarine ke Malaysia memberi bukti bahwa, karya anak negeri mampu bersaing dan diterima di pasar luar negeri. Pelepasan ekspor azarine ke Malaysia juga menjadi titik permulaan bagi PT WKI untuk menjajaki pasar ekspor lainnya seperti Filipina dan Vietnam, serta kawasan Timur Tengah, bahkan ke pasar yang lebih luas lagi.
“Saya berharap ekspor ke Malaysia ini menjadi titik awal ekspor berikutnya sehingga produk kami bisa dikenal di luar negeri dan menjadi produk kebanggaan Indonesia. Proyek ekspor kami pada Januari 2024 ini tidak hanya ke Malaysia saja, namun akan dikembangkan untuk ekspor ke wilayah Asia Tenggara lain seperti Brunei Darussalam, Vietnam; serta Timur Tengah,” pungkas Yuniati.