pers-scaled.jpg
 20230731_193802.gif
 323276293_566466371650625_8427709249684468411_n-scaled.jpg

Penentuan kapan 1 Syawal atau Idul Fitri 2024 menjadi perbincangan hangat bagi warga Muhammadiyah dan di kalangan umat Islam Indonesia, terutama dalam hal penetapan awal puasa Ramadan dan Lebaran. Meski PP Muhammadiyah telah merilis kalender yang sudah jelas penetapan awal bulan dalam kalender Islam Muhammadiyah. Pertanyaanya apakah awal puasa Ramadan 2024 dan Idul Fitri 1 Syawal antara Muhammadiyah dan versi pemerintah tahun ini sama? Berikut penjelasannya.

Awal Puasa 1 Ramadhan Muhammadiyah dan Pemerintah Berbeda

Berdasarkan kalender 2024 yang dirilis PP Muhammadiyah, tanggal 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Senin, 11 Maret 2024. Namun, versi Pemerintah memperkirakan awal puasa Ramadan 2024 pada Selasa, 12 Maret 2024, satu hari lebih lambat dari yang ditetapkan oleh PP Muhammadiyah. Perbedaan ini merujuk pada kalender hijriyah Indonesia 2024 yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama, yang menandai tanggal 12 Maret 2024 sebagai tanggal 1 Ramadan, serta latar belakang perbedaan ini terletak pada dasar metode kriteria penetapan awal bulan yang dipakai oleh Muhammadiyah dan Pemerintah.

Lebaran Idul Fitri 2024 Muhammadiyah dan Pemerintah Sama

Meskipun perbedaan tersebut terjadi dalam penetapan awal puasa Ramadan, perkiraan awal Syawal atau Lebaran 2024 diprediksi sama antara Muhammadiyah dan pemerintah. Menurut Muhammadiyah, 1 Syawal 1444 H atau Lebaran 2024 ditetapkan pada Rabu, 10 April 2024. Pemerintah, melalui kalender Kemenag, juga menandai 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

Kenapa Penetapan 1 Ramadhan Berbeba Tapi 1 Syawal Sama?

Lebaran 2024 Muhammadiyah

Perbedaan dalam penetapan awal Ramadan 2024 antara Muhammadiyah dan pemerintah terletak pada metode penentuan awal bulan hijriah yang digunakan. Muhammadiyah mengacu pada hisab hakiki wujudul hilal, sementara pemerintah menggunakan kriteria imkanur rukyah MABIMS. Meskipun dalam perhitungan empiris dua kriteria tersebut sudah dapat diprediksi persamaan dan perbendaannya, namun keputusan Pemerintah biasanya masih menunggu pengumuman resmi melalui Kementerian Agama RI.

Pemerintah, melalui Kementerian Agama, biasanya akan menggelar sidang isbat (penetapan) pada akhir bulan syaban untuk menentukan awal Ramdhan dan di akhir bulan Ramadhan untuk menentukan secara resmi awal Syawal. Berbeda dengan PP Muhammadiyah biasanya merilis hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid dalam Maklumat tentang Penetapan Ramadan, Syawal, dan Dzulhijah.

Dengan perbedaan ini, warga Muhammadiyah dan umat Islam di Indonesia perlu bersiap menghadapi dua kemungkinan tanggal awal puasa Ramadan 2024. Seiring dengan potensi perbedaan dalam penetapan awal Ramadan dapat muncul, maka toleransi terhadap perbedaan ini perlu untuk dikedepankan, semoga momen Ramadhan dan Idul Fitri 2024 tetap menjadi waktu yang diisi dengan aktivitas yang penuh berkah dan kebersamaan bagi seluruh umat Islam di Indonesia.

Sumber : https://masjidmuhammadiyah.com

About Post Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *