pers-scaled.jpg
 20230731_193802.gif
 323276293_566466371650625_8427709249684468411_n-scaled.jpg

Kurator Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Ridwan Kamil (Emil) mengaku pernah mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa membangun ibu kota bukanlah hal yang mudah.

Hal tersebut Emil sampaikan dalam Rakornas Otorita IKN di Kempinski Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2024).

“Saya sampaikan ke bapak Presiden, ‘Pak, membangun ibu kota negara tidak mudah, banyak yang gagal’,” ujar Emil.

Emil lantas memberikan contoh berupa ibu kota yang dianggap gagal di berbagai negara. Misalnya seperti ibu kota di Myanmar, yakni Naypyidaw.

Emil mengatakan kota itu sangat sepi karena tidak didesain sebagai kota, hanya pusat pemerintahan.

“Mindahin kantor doang. Maka tidak ada namanya kota formal-informal, kaya miskin bercampur. Sifat kota itu harus bercampur, semua golongan harus hadir. Ini enggak boleh dicontoh,” tuturnya.

Contoh selanjutnya yang Emil berikan adalah ibu kota Malaysia, yakni Putera Jaya. Dia mengakui desain kota Putera Jaya memang bagus. Hanya saja, kondisinya setelah maghrib pasti sepi.

Emil menyebut Canberra, Australia juga bernasib sama.

Menurutnya, jika sebuah kota tidak ada orang berjalan kaki, maka itu adalah kota yang gagal.

“Makanya saya bilang IKN di daerah yang banyak manusianya harus punya konsep yang namanya liveable, cirinya ada orang jalan kaki. Kalau di IKN nanti tidak ada orang jalan kaki, kita gagal sebagai kota yang manusiawi. Ke mana-mana harus naik kendaraan, ke mana-mana harus naik mobil, itu ciri kota, kita mengulang kota yang keliru. Nah Brasilia ini keliru menurut ilmunya,” jelas Emil.

About Post Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *