pers-scaled.jpg
 20230731_193802.gif
 323276293_566466371650625_8427709249684468411_n-scaled.jpg

Muktamar Hizbul Wathan (HW) mengukuhkan Pahlawan Nasional Panglima Besar Jenderal Soedirman sebagai Bapak Pandu. HW mengukuhkan Pak Dirman dalam Pembukaan Muktamar HW di Dome Kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Kamis, 27 Juli 2023.

Panglima Besar Jenderal Soedirman dikukuhkan sebagai Bapak Kepanduan HW oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah hadir bersama lebih dari 7.000 penggembira serta 3.100 peserta kemah akbar HW.  

Diketahui, Jenderal Sudirman bergabung dalam HW sejak dirinya bersekolah di Cilacap. Ia sangat serius ber-HW sampai-sampai dirinya mempelajari janji dan Undang-undang HW dengan tekun.

Dari situlah, militansi dan nasionalsime Pak Dirman menguat. Ia lalu menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap.

“Pribadi Jenderal Soedirman yang merupakan Bapak Kepanduan Hizbul Wathan (HW) harus diteladani dan menjadi inspirasi bagi semua pandu,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.

Lebih lanjut, Haedar mengatakan muktamar harus menjadi proses yang menghasilkan program dan keputusan penting demi kemajuan organisasi dan bangsa.

Bukan hanya menjadi kegiatan rutinitas dan formalitas semata, muktamar harus memberikan kebaruan, sehingga HW tidak berjalan stagnan.

“Jadikan muktamar sebagai agenda strategis menyusun kepemimpinan yang lebih baik. Terdiri atas mereka yang berpengalaman dan anak-anak muda yang memiliki ide-ide segar. HW merupakan gerakan yang inklusif lintas usia dan kelompok, maka harus memiliki kepemimpinan yang dinamis dan progresif,” tegas dia.

Haedar juga mendorong HW untuk mampu membawa misi Islam berkemajuan, sehingga HW bisa berjalan seirama dengan Muhammadiyah.

Utamanya dalam menampilkan Islam berkemajuan dalam berbagai aspek kehidupan dan mampu memberikan solusi untuk berbagai permasalahan bangsa, mengingat kebangsaan senantiasa melekat di dalam nama Hizbul Wathan.

Hal senada juga ditegaskan Ketua Umum Gerakan Kepanduan HW Rmd. Endra Widyarsono.

Menurut dia, kolaborasi dan kerja sama menjadi kunci untuk memberi kontribusi. Ia meyakini, Pandu HW yang sudah terlatih, tangguh, suka menolong, dan penyayang semua makhluk bisa memasuki era kehidupan baru dengan baik.

“Sekecil apapun manfaat yang disebarkan, pandu HW harus dan akan selalu bisa berbagi dan berkontribusi. Berbekal pelatihan yang sudah diberikan, mereka akan mampu menjadi manusia yang siap dan sanggup melewati berbagai tantangan di era kehidupan baru,” kata Endra.

Sementara itu, Rektor UMM Fauzan menegaskan Muktamar HW harus menghasilkan hal-hal yang bermanfaat, bukan hanya bagi kalangan Muhammadiyah, tapi juga masyarakat secara luas.

“Komitmen untuk terus berinovasi dan memberikan solusi bagi bangsa sudah seharusnya tertanam pada diri pandu HW sebagaimana makna nama Hizbul Wathan, yakni pembela Tanah Air,” ujar Fauzan

Pada Muktamar HW tersebut, banyak penampilan yang membuat penggembira berdecak kagum.

Salah satunya tari pembuka yang disuguhkan oleh ratusan pandu HW. Kemudian, marching band UMM yang turut menghibur tamu, ada 2.500 Alquran, serta 4000 porsi bakso yang sudah disiapkan oleh Lazismu untuk peserta dan penggembira Muktamar HW.

About Post Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *