Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Ngabila Salama mengatakan empat dari sepuluh remaja seusia SMP dan SMA di DKI Jakarta merupakan perokok.
“Jumlah perokok anak usia SMP dan SMA itu 36 persen, artinya dari sepuluh orang remaja usia SMP dan SMA di Jakarta, empat orangnya (adalah) perokok,” katanya dalam gelar wicara terkait rokok yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Ngabila yang juga Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta itu mengatakan hasil tersebut diperoleh dari survei yang dilakukannya terhadap 3.000 orang anak dan remaja di DKI Jakarta.
Dari 3.000 sampel tersebut, dia menyebutkan mayoritas perokok usia remaja didominasi oleh siswa SMP dengan usia 12-15 tahun. Di samping itu, terdapat pula perokok dengan usia termuda, yakni tujuh tahun atau usia anak kelas satu SD.
“Faktor yang paling banyak adalah karena rasa ingin tahu, ikutan teman dan pergaulan, serta mencontoh perilaku orang terdekat, dalam hal ini ayah atau ibu,” ujarnya.
Ngabila mengatakan hal tersebut diperparah dengan fakta yang menunjukkan setiap 1 km² wilayah di DKI Jakarta, terdapat 12-15 kios yang menjual rokok secara ketengan.